Sebut Megawati Masih Galau Soal Pilpres 2024, Refly Harun: Kita Tahu Ganjar Pranowo Bukan Darah Biru

- 29 Desember 2020, 13:34 WIB
Megawati Soekarnoputri (kanan) yang dianggap Refly Harun masih bingung untuk memilih calon presidennya walaupun Ganjar Pranowo (kiri) saat ini masih menempati peringkat pertama elektabilitas calon presiden 2024.
Megawati Soekarnoputri (kanan) yang dianggap Refly Harun masih bingung untuk memilih calon presidennya walaupun Ganjar Pranowo (kiri) saat ini masih menempati peringkat pertama elektabilitas calon presiden 2024. /Pikiran-Rakyat.com/Kolase dari YouTube Sekretariat Presiden dan Dok. Humas Pemprov Jateng

PR BEKASI - Ahli hukum tata negara Refly Harun buka suara terkait kenapa hingga saat ini orang nomor satu di PDIP Megawati Soekarnoputri masih bingung untuk memilih siapa yang akan ia usung pada di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia masih yakin, PDIP saat ini merupakan partai yang paling kuat untuk mencalonkan pasangannya.

"Memang posisi yang paling nikmat dan enak adalah PDIP, karena mereka sudah memiliki 20 persen kursi dan kalau presidential threshold dipertahankan dan tidak dihapuskan, maka PDIP satu-satunya partai yang sudah jelas akan bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Hore! Program Bansos Tetap Berjalan pada 2021, Penyaluran Serempak Dimulai Awal Januari

Walaupun menjadi partai terkuat, Refly Harun mengaku bingung karena Megawati masih belum juga buka suara soal kader PDIP yang akan dicalonkannya.

Seperti yang telah diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah satu-satunya kader PDIP yang memiliki elektabilitas tertinggi di berbagai survei.

Ia menduga kalau keraguan Megawati untuk memantapkan Ganjar sebagai calon presiden dari PDIP adalah karena Gubernur Jateng itu bukan merupakan darah biru.

Baca Juga: Sebut Defisit APBN Tahun Depan Capai Rp1.000 Triliun, Fahri Hamzah: Ini yang Bicara Wapres 2 Periode

"Kita tahu bahwa ganjar bukan darah biru partai politik, pencalonan Ganjar akan sangat ditentukan dari bagaimana Puan Maharani mengumpulkan elektabilitasnya," tuturnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 29 Desember 2020.

Kalau elektabilitas Puan di atas Ganjar, Refly yakin pasti Puan lah yang akan dicalonkan.

"Tapi kalau di bawah Ganjar belum tentu juga tidak dicalonkan," ucapnya.

Baca Juga: Prabowo-Sandi Masuk Istana, Refly Harun: Jadi Pejabat Publik Jauh Lebih Enak, Ketimbang Jadi Oposisi

Karena menurutnya sangat mungkin skenario Prabowo Subianto-Puan Maharani pada Pilpres 2024 dilaksanakan kalau elektabilitas Prabowo bisa menyalin Ganjar.

"Maka kemudian Prabowo bisa dicalonkan sebagai calon dari PDIP, karena mereka sudah pernah bekerja sama sesungguhnya," tuturnya.

"Tapi sebaliknya, kalau Ganjar Pranowo yang nomor satu surveinya atau lebih tinggi dari Prabowo, ya mungkin saja yang diajukan PDIP adalah Ganjar dan tidak mungkin berpasangan Puan karena sama-sama dari PDIP," sambungnya.

Baca Juga: Amankah Melakukan Hubungan Seksual dengan Orang Terinfeksi Covid-19? Berikut Penjelasan Ahli

Namun hal tersebut bisa terjadi, ucap Refly, jika Prabowo rela menjadi king maker sementara Puan dan Megawati yang menjadi queen maker-nya.

"Jadi faktor PDIP adalah faktor dari Puan Maharani yang didorong karena memiliki darah biru partai politik, tapi sampai sekarang elektabilitasnya tidak juga tinggi, yang tinggi adalah Ganjar karena itulah sampai saat ini PDIP masih belum bisa memutuskan apa-apa," ucapnya.

Refly Harun juga menilai hingga saat ini memang tidak ada pergerakkan yang nyata dari Puan Maharani untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Aa Gym: Sudah Berusaha Disiplin, Tapi Mungkin Banyak Hal yang Harus Diperbaiki

"Puan tidak juga terlihat ada pergerakkan untuk semakin meningkatkan elektabilitasnya seperti Ganjar, memanfaatkan media sosial, memanfaatkan jaringannya dan lain sebagainya untuk terus meningkatkan elektabilitasnya," tuturnya.

Ia juga menyampaikan, jika Ganjar masih belum dimantapkan oleh Megawati sebagai calon presidennya, bisa jadi partai lain akan mengambilnya untuk dijadikan calon presiden mereka.

"Bukan tidak mungkin Ganjar pranowo akan diculik dari PDIP oleh kekuatan lain untuk dijadikan calon presidennya," tutup Refly Harun.

Baca Juga: Riuh Sengekta Lahan Pesantren HRS vs PTPN VIII, Pengamat Anjurkan Proses Hukum Dijalankan

Sebelumnya diberitakan, nama Gubernur Jawa Tengah ini menjadi yang teratas dari hasil sigi teranyar Indikator.

Berdasarkan Survei Indikator, Ganjar dipilih 16,7 persen responden. Ganjar menjadi yang paling menonjol dalam tiga survei terakhir Indikator, yaitu pada Mei, Juli, dan September 2020.

"Pak Ganjar berada di tingkat pertama di tiga survei terakhir," ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi.

Baca Juga: Luluskan 96 ‘Atlet’ Terampil Rakit Bom, Pelatih Teroris JI: Kita Latih Bela Diri Agar seperti Ninja

Pada Juli 2020, Ganjar dipilih 16,2 persen responden. Sementara, pada Mei 2020, ia dipilih 11,8 responden.

Namun berbeda dengan hasil Indikator, survei Indometer mencatat Ganjar berada di posisi kedua, di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ganjar meraih suara 16,5 persen responden.

Kendati demikian, suara ganjar ini naik dari angka 15,4 persen di Juli 2020.

Baca Juga: Aa Gym Positif Terpapar Covid-19, Yusuf Mansur Berdoa: Semoga Beliau Diringankan Sekali oleh Allah

"Menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo." kata Direktur Eksekutif Indometer Leonard SB dalam siaran pers, Jumat, 16 Oktober 2020.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah