'Sentil' Gus Yaqut Soal Populisme Islam , Fadli Zon: Setoplah Bikin Pernyataan Murahan Semacam Itu

- 30 Desember 2020, 09:59 WIB
Fadli Zon (kanan) yang menyebut pernyataan Gus Yaqut (kiri) keliru.
Fadli Zon (kanan) yang menyebut pernyataan Gus Yaqut (kiri) keliru. /Kolase foto dari Instagram @gusyaqut dan YouTube Fadli Zon Official

Mulai dari trumpisme di Amerika, brexit di Inggris, syriza di Yunani, podemos di Spanyol, rodrigo duterte di Filipina, gerd wilder di Belanda, atau norbert hovet di Austria.

"Akibatnya, kebanyakan sarjana dan pengamat umumnya, memberikan kecaman kepada populisme karena dianggap hanya meresonansikan kegaduhan semata di tengah masyarakat demokratis," tuturnya.

Populisme dianggap mereka, ucap Fadli Zon, menyebarkan semangat xenophobia, atau anti asing, intoleransi, anti imigran, dan perbedaan antara pribumi authentic people, dan asing non-authentic people.

Baca Juga: Siap Debat tentang Populisme Islam, Gus Mis: Jangan Menag, Cukup Kader NU Layani Tantangan Fadli Zon

"Intinya populisme dinilai sebagai preseden buruk bagi demokrasi, bahkan ada yang menyempitkan populisme sebagai bentuk konservatisme dan fundamentalisme keagamaan, tetapi penilaian tadi tidak sepenuhnya tepat," ucapnya.

"Saya sendiri bukan orang yang menganggap populisme berseberangan dengan demokrasi, gelombang populisme menurut saya muncul sebagai kritik terhadap elitisme, dalam satu segi populisme justru sangat demokratis karena mengekspresikan kedaulatan rakyat terlepas dari muatan isu atau kepentingan yang melatarinya," sambungnya.

Oleh karena itu, Fadli Zon berharap lain kali Gus Yaqut tidak gegabah dalam berbicara dan menerjemahkan istilah.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x