Sebut 30 Persen Menteri Tidak Diperlukan Selama Pandemi, Rocky Gerung: Harusnya Dirumahkan Saja

- 4 Januari 2021, 11:16 WIB
Rocky Gerung soroti kebijakan reshuffle kabinet Indonesia Maju yang dilakukan Jokowi.
Rocky Gerung soroti kebijakan reshuffle kabinet Indonesia Maju yang dilakukan Jokowi. /YouTube Rocky Gerung Official

PR BEKASI - Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung menyoroti peristiwa reshuffle atau pergantian kabinet Menteri Indonesia Maju yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Rocky Gerung menilai, reshuffle tersebut tidak efisien sebab keadaan Indonesia saat ini tengah menghadapi wabah Covid-19.

Rocky Gerung menyebut bahwa kebijakan reshuffle kabinet tersebut bukan langkah politik yang tepat.

Baca Juga: Rekrutmen CPNS untuk Guru Ditiadakan, Tenaga Pengajar Muda Dikhawatirkan Menurun

Seharusnya, lanjut Rocky Gerung, Jokowi merampingkan kabinet sebab beberapa bidang kementerian tidak diperlukan akibat Covid-19.

"Kan itu kabinet kemarin direshuffle semestinya diresizing atau dibikin ramping. Mungkin 30 persen Menteri tidak diperlukan dulu. Kan sebetulnya presiden bisa lakukan itu, kan gak melanggar Undang-Undang. Keadaan darurat maka perpolitikan birokrasi bisa dipakai dengan dasar yang sama," ujar Rocky Gerung.

Kementerian yang tidak diperlukan saat pandemi Covid-19, menurut Rocky, salah satunya adalah Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif yang kini tengah dijabat oleh Sandiaga Uno.

Baca Juga: Minta Jokowi Nonaktifkan Menteri Pariwisata, Rocky Gerung: Wong Gak Ada yang Perlu Dipromosikan

Rocky menilai, bidang pariwisata dan industri kreatif tengah berada pada situasi paradoksal sebab harus mengkampanyekan pariwisata, tetapi juga harus menangani Covid-19.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x