PR BEKASI - Rencana pemerintah untuk menghapus formasi guru dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di 2021 banyak menuai respons dari berbagai macam pihak.
Keputusan tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap sumber daya pengajar muda kedepannya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Dr. Sururin.
Baca Juga: Minta Jokowi Nonaktifkan Menteri Pariwisata, Rocky Gerung: Wong Gak Ada yang Perlu Dipromosikan
"Betul, kebijakan tersebut dikhawatirkan akan mengurangi minat orang untuk menjadi guru," kata Sururin.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari nu.or.id, Senin, 4 Januari 2021, ia juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap keputusan tersebut dan memberikan masukannya terhadap pemerintah.
"Kebijakan tidak dimasukkannya CPNS untuk formasi guru pada tahun 2021 membuat kita prihatin dan berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang karena menjadi PNS masih menjadi harapan para calon guru," katanya.
Baca Juga: Ingin Perbaiki Citra DPR, Hillary Brigitta: Kita Krisis Anggota Dewan yang Suarakan Aspirasi Rakyat
Ia menjelaskan hingga kini, sekitar 65 persen alumni dari fakultas yang ia pimpin adalah menjadi guru.