Sebut Graha Megawati Ibarat Batu Besar Asal Cat, Rock Gerung: Kalau Masih Hidup, Ngapain Dinamai Dia

- 4 Januari 2021, 21:26 WIB
Rocky Gerung (kanan) turut mengkomentari pembangunan Graha Megawati (kiri) di Klaten.
Rocky Gerung (kanan) turut mengkomentari pembangunan Graha Megawati (kiri) di Klaten. /Bagikan berita-pikiranrakyat/Irwan Rahmansyah

Baca Juga: Harga Naik Akibat Ketergantungan ke AS, PKS Dorong Swasembada Kedelai Seperti Tahun 1992

"Sensasi semacam ini yang menunjukan politik kita masih didasarkan bukan pada pakem yang membuat orang berpikir alternatif. Kan bisa aja bangunan itu disebut saja secara lebih semiotis, jangan pakai 'Megawati' tapi pakai nama yang mengasosiasikan ibu Mega. Apa aja, Grahawati atau apa," ucap Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky juga menilai bahwa pembangunan infrastruktur dengan nama tokoh seharusnya diberikan jika tokoh tersebut telah selesai masa tugasnya dan dianggap berhasil.

"Nama itu diberikan selalu ketika seseorang telah menyelesaikan tugasnya dan dalam etika publik dianggap berhasil. Kalau masih hidup ngapain diberi nama dia. Suatu waktu dia bikin kecelakaan politik atau sesuatu yang imoral lalu berubah lagi sensasinya," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Catat! Vaksinasi Dimulai 14 Januari, Kelompok Ini Akan Jadi Prioritas Ganjar Pranowo di Jateng

Rocky menambahkan, asosiasi pembangunan Graha Megawati dan cat bangunan yang berwarna merah identik dengan warna PDI-P menunjukkan bentuk dari psedou-feodalisme.

"Saya menganggap lepas dari siapa yang bikin itu dan di mana pun, kalau asosiasi sudah telanjang begitu maka itu yang disebut sebagai psedou-feodalisme. Pura-pura, tapi sebetulnya feodal." kata Rocky Gerung.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah