Survei Voxpopuli: PDIP dan Gerindra Alami Penurunan Elektabilitas, PKS, Demokrat, dan PSI Naik

- 5 Januari 2021, 14:36 WIB
Hasil survei Voxpopuli Research center terkait elektabilitas partai politik.
Hasil survei Voxpopuli Research center terkait elektabilitas partai politik. /ANTARA

PR BEKASI - Elektabilitas partai politik tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan maupun penurunan.

Sebuah survei terbaru menunjukan PDI Perjuangan yang merupakan pemenang Pileg 2019 kini elektabilitasnya menurun. Berbeda dengan tiga partai lain, seperti PKS yang naik 5.3 persen.

Temuan survei itu dilakukan oleh Voxpopuli Research Center seperti dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa, menunjukkan PDIP dan Gerindra mengalami penurunan tajam dan hanya tiga partai yang naik.

Baca Juga: 13 Januari Mulai Vaksinasi Covid-19, Menkes: Penyuntikan Pertama Akan Dilakukan oleh Bapak Presiden

PDIP anjlok dari sebelumnya 33.5 persen (Juni 2020) dan 31.3 persen (Oktober 2020), kini hanya berada di angka 19.6 persen. Demikian pula dengan Gerindra yang sebelumnya stabil di angka 14.1 persen (Juni 2020) dan 13.9 persen (Oktober 2020), merosot hanya tinggal 9.3 persen.

Elektabilitas parpol-parpol lain cenderung stabil, hanya tiga parpol yang mengalami kenaikan, yaitu Demokrat, PKS, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Elektabilitas PSI naik dari 4.5 persen (Juni 2020) dan 4.7 persen (Oktober 2020) menjadi 4.9 persen.

Baca Juga: Tak Terlena dengan Vaksin, Inggris Terapkan Lagi Lockdown karena Varian Baru Covid-19 Lebih Menular

Sementara itu, PKS elektabilitas-nya naik dari 5.3 persen (Juni 2020) dan 5.6 persen (Oktober 2020) menjadi 8.1 persen.

Lalu Demokrat naik dari 3.4 persen (Juni 2020) dan 3.3 persen (Oktober 2020) menjadi 5.1 persen.

"Demokrat, PKS, dan PSI mengalami kenaikan elektabilitas ketika parpol-parpol lain anjlok atau stabil," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad seprti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA, Selasa, 5 Januari 2021.

Baca Juga: Tito Karnavian: Jokowi Akan Pimpin Vaksinasi Covid-19 Perdana secara Simbolis pada 13 Januari 2021

Menurut Dika, turunnya elektabilitas parpol-parpol ada kaitannya dengan kasus korupsi yang membelit dua figur menteri dari PDIP dan Gerindra.

Hal tersebut memberi keuntungan politik khususnya bagi parpol-parpol di luar pemerintahan, yaitu Demokrat dan PKS.

Parpol-parpol lain stabil elektabilitas-nya, seperti Golkar (9.8 persen-8.7 persen-8.4 persen), PKB (6.4 persen-5.9 persen-5.5 persen), NasDem (4.3 persen-3.8 persen-3.6 persen), dan PPP (2.7 persen-2.0 persen-2.1 persen).

Baca Juga: 'Sentil' Bu Risma yang Rutin Blusukan, Fadli Zon: Jangan-jangan Dia Gangguan 'Gila Pencitraan'

Pada papan bawah, terdapat PAN yang elektabilitas-nya terus merosot (1.4 persen-1.2 persen-0.9 persen).

Konflik internal yang melanda dan munculnya parpol baru Partai Ummat yang digawangi Amien Rais membuat posisi PAN makin terancam.

Lainnya adalah Perindo (0.8 persen-0.6 persen-0.4 persen), Hanura (0.6 persen-0.5 persen-0.3 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,2 persen-0,1 persen).

Baca Juga: FPI Sengketa Lahan dengan PTPN, Teddy Gusnaidi: Ratakan dengan Tanah, Haram FPI Ada di Indonesia!

Parpol lainnya tidak mendapat dukungan, sedangkan partai baru Gelora 0.1 persen dan Umat 0.2 persen.

"Anjloknya elektabilitas PDIP dan Gerindra sebagian besar lari ke golput, dimana responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab naik signifikan, dari 12.2 persen (Juni 2020) dan 18.3 persen (Oktober 2020) melesat menjadi 31.4 persen," tutur Dika.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah