Komisi XI DPR: Pemerintah Belum Memiliki Strategi yang Komprehensif dalam Penyediaan Vaksin

- 5 Januari 2021, 17:46 WIB
Sebanyak 31.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang tiba di Bali.
Sebanyak 31.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang tiba di Bali. /ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

PR BEKASI – Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyampaikan setidaknya terdapat dua kebijakan utama yang akan berpengaruh pada pemulihan ekonomi, yaitu vaksin dan efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah. 

Anis menyebutkan banyak analisis yang mengaitkan antara pemulihan ekonomi dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, di mana pemulihan ekonomi sangat berpengaruh pada keberhasilan vaksin. 

Menurutnya, pemerintah belum memiliki strategi yang komprehensif dalam penyediaan vaksin dan strategi vaksin.

Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Mendalam, Menkes Budi Ingatkan Masyarakat Jangan Bosan Terapkan Prokes 3M

“Namun terkait vaksin ini, terlihat pemerintah belum memiliki strategi yang komprehensif dalam penyediaan vaksin dan strategi vaksinasi,” kata Anis Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi DPR, Selasa, 5 Januari 2021.

“Terbukti dengan pembelian sejumlah obat Covid-19 yang terburu-buru di awal pandemi, kontroversi pembelian vaksin Sinovac yang belum lulus uji klinis, hingga kepercayaan rakyat yang rendah terhadap vaksin yang disediakan pemerintah,” katanya. 

Hal tersebut disampaikan Anis menanggapi kebijakan pemerintah yang mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 dari China yakni Sinovac. 

Baca Juga: Tren Penularan Covid-19 Masih Tinggi, Pemkab Bekasi Imbau Semua Pihak Tidak Lengah

Selain itu, pemerintah pun menjalin kerja sama dengan produsen vaksin AstraZeneca dan Novavax untuk pembelian masing-masing 50 juta dosis vaksin. 

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x