Komisi XI DPR: Pemerintah Belum Memiliki Strategi yang Komprehensif dalam Penyediaan Vaksin

- 5 Januari 2021, 17:46 WIB
Sebanyak 31.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang tiba di Bali.
Sebanyak 31.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang tiba di Bali. /ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

Terkait hal itu, Menteri Keuangan menyatakan bahwa ketersediaan vaksin diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional bahkan global.

Lebih lanjut, Anis menyampaikan selain faktor vaksin, pemerintah perlu menitikberatkan pentingnya menjaga agar ekonomi mampu bertahan dan terakselerasi di tengah pandemi.

Baca Juga: Hore Bansos Sudah Cair! Berikut Daftar yang Boleh Dibelanjakan dari Uang Bantuan Tunai

Untuk itu, kata Politisi PKS ini, efektivitas kebijakan ekonomi dalam menjaga daya tahan ekonomi dengan mendongkrak faktor permintaan atau demand yang sangat krusial. 

“Faktor demand ini terkait demand untuk konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah maupun untuk kebutuhan investasi berbagai sektor ekonomi.

Oleh karena itu, peran belanja APBN, belanja PEN, belanja BUMN, penyaluran distribusi kredit serta pembiayaan dari perbankan, sangat penting untuk dipacu. 

Baca Juga: Dituduh Telantarkan Anak, Teddy: Kalau Menelantarkan, Anak Gak Akan Kayak Sekarang, Gendut, Bahenol

Sebagai informasi, saat ini pemerintah melalui PT Biofarma telah mendistribusikan vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan vaksinasi tahap pertama yang rencananya bakal dilangsungkan mulai pertengahan Januari ini. 

Selain itu, pemerintah melalui Kemensos pun resmi meluncurkan program bantuan tunai pada 2021 sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin maupun yang paling terdampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah