Pengamat Penerbangan Sarankan Pemerintah Buka Riwayat Perawatan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

- 9 Januari 2021, 21:26 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air.
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air. /PMJ News

PR BEKASI - Terkait jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak, pengamat menyarankan pemerintah untuk membuka riwayat perawatan pesawat (log book) Sriwijaya Air SJ 182.

Menurut Pengamat penerbangan Antonius Lisliyanto, hal tersebut menurutnya hal itu bisa dijadikan langkah awal investigasi.

"Kita harus lihat log books maintenance pesawat tersebut. Dari informasi yang saya dapat pesawat itu mengalami delay. Dari log book itu akan menjelaskan delay karena cuaca atau gangguan teknis," ujar Antonius Lisliyanto sperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, 9 Januari 2021.

Baca Juga: Jadi Tempat Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air, Berikut Profil Pulau Laki di Kepulauan Seribu

Menurutnya, secara umum data yang akan diperoleh sari log book tersebut berisi tanggal, tempat keberangkatan dan kedatangan, jenis pesawat, jumlah penerbangan pesawat, hinggal pemeliharaan pesawat.

"Kalau dalam log book itu delay karena gangguan teknis, maka pesawat memang sedang tidak ready," ucapnya.

Jika karena faktor cuaca, lanjut dia, tentu pilot pesawat sudah mengetahui situasi yang akan dihadapi. Pilihannya bisa menggunakan rute alternatif untuk menghindari cuaca buruk.

"Sebenarnya pesawat dirancang untuk mampu menghadapi cuaca buruk, asalkan tidak terlalu ekstrem," kata Antonius yang juga staf pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta itu.

Baca Juga: Waduh! Dalam.Waktu Dekat, Tarif Tol JORR Akan Naik Rp1.000, Berikut Rinciannya

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi memaparkan bahwa kronologi hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB.

“Bahwa telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan ‘call sign’ SJ 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40,” kata Menhub dalam konferensi pers virtual di Jakarta, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara oada Sabtu, 9 Januari 2021.

Menurutnya, pesawat PK CLC itu lepas landas pada pukul 14.36 WIB, kemudian pada pukul 14.37 diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti “instrument departure”.

Baca Juga: Donald Trump 'Lumpuh' Usai Twitternya Diblokir Secara Permanen, Ulil Abshar: Kebijakan yang Tepat

Namun, pada pukul 14.40 WIB,  pengendali lalu lintas udara (ATC) melihat pesawat tersebut tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut.

“Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik target Sriwijaya hilang dari radar," kata Menhub.

Atas kejadian tersebut, Budi mengatakan bahwa manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait.

“Pada pukul 17.30, Presiden memberikan arahan ke kami untuk memaksimalkan pencarian,” katanya.

Baca Juga: Sebulan Kasus Penembakan Laskar 6 FPI, LPSK Siap Beri Perlindungan pada Saksi yang Akan Bersuara

Selanjutnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jenis Boeing 737-500 dikabarkan hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Berdasarkan informasi dari Basarnas, pesawat itu hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Hingga saat ini pihak terkait tengah melakukan koordinasi dan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air beserta korban.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x