Network
"Beliau datang ke podcast saya waktu itu punya satu misi. Misinya adalah untuk menenangkan rakyat Indonesia supaya tidak terjadi kerusuhan, keramaian, keributan, yang mendukung atau membela beliau dengan menggunakan tameng apa pun, agama, politik, yang akhirnya membuat kita resah," tutur Deddy Corbuzier.
Tak cukup sampai di situ, Deddy Corbuzier juga menuturkan bahwa pada saat itu Syekh Ali Jaber tidak merasa marah maupun dendam pada orang yang telah menusuknya.
Baca Juga: Sebut Pemerintahan Zaman SBY Cari Aman, Teddy Gusnaidi: Apa Aja Subsidi Agar Bagus secara Statistik
Padahal menurutnya, saat itu Syekh Ali Jaber memiliki pilihan untuk marah, berkoar-koar, dan membuat rusuh di mana-mana, tapi beliau lebih memilih datang ke podcast-nya bersama Gus Miftah, tanpa pengawalan, hanya untuk menenangkan dan mendamaikan masyarakat.
Syekh Ali Jaber bahkan sempat menolong orang yang menusuknya itu saat dihakimi oleh massa.
"Beliau datang ke sini untuk memviralkan tidak apa-apa beliau ditusuk, supaya orang-orang tenang, sabar, dan tidak marah-marah di jalanan," ujar Dedy Corbuzier.
Baca Juga: Kritik Kebijakan PSBB Jawa-Bali, Teddy Gusnaidi: Hanya Judulnya Saja, Tapi di Lapangan Nol
Sambil menahan tangis, Deddy Corbuzier menuturkan bahwa dia sangat menyayangkan Syekh Ali Jaber pergi begitu cepat.
Apalagi Syekh Ali Jaber masih terbilang muda yakni 44 tahun, seumuran dengan Deddy Corbuzier.
"Orang yang sebaik itu, orang yang mencoba untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik, orang yang mencoba untuk membuat Pancasila, NKRI menjadi indah, dipanggilnya cepat banget," kata Deddy Corbuzier.
