Sebut Indonesia Pernah Masuk ‘Periode Teror’, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan Presiden

- 15 Januari 2021, 20:59 WIB
Andi Arief (kanan) yang menyatakan harus ada yang berani bangunkan Jokowi (kiri) terkait penanganan gempa bumi dan tsunami.
Andi Arief (kanan) yang menyatakan harus ada yang berani bangunkan Jokowi (kiri) terkait penanganan gempa bumi dan tsunami. /Kolase dari Setkab.go.id dan Twitter @Andiarief_

PR BEKASI – Politisi Partai Demokrat Andi Arief turut bersuara terkait bencana alam berupa gempa yang menimpa Sulawesi Barat (Sulbar), tepatnya di Majene dan Mamuju belum lama ini. 

Diketahui bahwa gempa tektonik berkekuatan 6.2 magnitudo berpusat di Majene, Sulawesi Barat pada Jumat pukul 2.28 WITA atau 1.28 WIB. Sehari sebelumnya juga terjadi gempa 5.9 magnitudo.

Gempa yang terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021 dini hari tadi menyebabkan sejumlah kerusakan hingga roboh terhadap bangunan bertingkat di kota Mamuju, Sulawesi Barat. 

Baca Juga: Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri Baru, Adhia Muzakki: Sosoknya Bisa Bawa Adem di Tanah Air

Andi Arief berharap dampak dari gempa itu dapat ditangani secepatnya. 

“Mudah-mudahan dampak merusak “Sulbar” bisa ditangai dengan cepat,” kata Andi Arief sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @Andiarief_, Jumat, 15 Januari 2021.

Andi Arief menyebutkan bahwa penelitian terhadap gempa di tanah air minim sokongan dana pemerintah. 

Oleh karena itu, tak heran apabila ditemukan banyak gempa misterius yang terjadi di Indonesia. 

Baca Juga: Beredar Video Hoaks Polisi Tendang Habib Rizieq, Refly Harun: Aduh Ini Luar Biasa Sekali

“Penelitian soal gempa minm anggarannya, geologi kebumian kurang dapat perhatian. Banyak gempa misterius terjadi karena sebelumnya tidak diketahui karena tidak diteliti,” kata Andi Arief. 

Ia menyebutkan harus ada yang berani membangunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hal ini. 

“Harus ada yang berani membangunkan Presiden dari tidur jika terjadi gempa merusak malam hari,” tutur Andi Arief. 

Tindakan tersebut perlu dilakukan agar ada langkah kongkret yang dilakukan oleh jajarannya.

Baca Juga: Sebut Beberapa Media Potong dan Pelintir Ramalannya, Mbak You: Tak Ada Pergantian Presiden di 2021 

“Agar ada tindakan cepat pemerintah dan menteri terkait. Sehingga pagi hari sudah ada langkah kongkret penyelamatan primer dan sekunder,” ucap Andi Arief. 

Menurutnya ujian terbesar itu ada di masa sulit. Ia pun menjelaskan bahwa Indonesia pernah masuk periode teror gempa dan tsunami.

“Indonesia pernah masuk dalam “periode teror” gempa dan tsunami 2004-2011, semua teratasi dengan baik di tengah keterbatasan,” ujar Andi Arief.

Bahkan ia menyebut banyak lembaga atau warga dunia yang belajar dari hal tersebut. Ia juga berharap periode itu tak terjadi lagi di Indonesia. 

Baca Juga: Anggota DPR Ini 'Teriak' Minta Tolong, Ada Perawat Terjebak di Puing Rumah Sakit Usai Gempa Mamuju

“Lembaga Internasional dan warga dunia banyak belajar dari keberhasilan itu. Mudah-mudahan ini bukan “periode teror” kedua. Meski kalau datang tak bisa dihindari,” tutur Andi Arief.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan hingga pukul 11.10 WIB dilaporkan delapan orang meninggal dan 638 orang luka-luka akibat gempa di Sulbar.

Dalam siaran persnya, Raditya Jati menyampaikan kurang lebih 15.000 orang di Kabupaten Majene dilaporkan mengungsi.

Kerusakan bangunan yang dlaporkan mencakup 62 unit rumah, satu puskesmas rusak berat, satu kantor koramil rusak berat, jaringan listrik padam, dan komunikasi seluler tidak stabil.

Baca Juga: Warganet Ciduk Raffi Ahmad Hadiri Pesta, Gus Nadir: Kayak Santri Sok Gagah, Dikeroyok Warga

Selain itu, terdapat tiga longsor yang terjadi di sepanjang jalan poros Kabupaten Majene hingga Kabupaten Mamuju. 

BNPB terus memantau upaya penanganan darurat di lapangan yang dilakukan berbagai pihak. 

“Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten Mamuju,” ucap Raditya Jati.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x