Jokowi Targetkan Vaksinasi Selesai dalam Satu Tahun, Pandu Riono: Ya Itulah Enaknya Jadi Presiden

- 17 Januari 2021, 06:38 WIB
Epidemiolog Pandu Riono menjelaskan beberapa masalah yang berkaitan dengan distribusi vaksin di mata Najwa.
Epidemiolog Pandu Riono menjelaskan beberapa masalah yang berkaitan dengan distribusi vaksin di mata Najwa. /Tangkapan layar Youtube/Najwa Shihab

PR BEKASI - Proses vaksinasi telah dimulai sejak Rabu, 13 Januari 2021 yangd ditandai dengan penyuntikan pertama terhadap Presiden Joko Widodo.

Distribusi vaksin covid-19 asal China, Sinovac juga telah dibagikan ke berbagai daera dan ditandai dengan penyuntikan terhadap kepala daerah dan dilanjutkan dengan tenaga kesehatan.

Namun permasalahan distribusi vaksin bukanlah hal yang mudah dilakukan. Salah satu yang menyoroti hal tersebut adalah Najwa Shihab.

Baca Juga: Heran Mbak You Dipolisikan, Benny K Harman: Ramalan Itu Vitamin Penting untuk Kemajuan Peradaban 

Najwa Shihab menilai menuntaskan proses vaksinasi untuk 70 persen masyarakat Indonesia bukan perkara mudah.

"Realitistis kah menargetkan program ini kurang dari satu tahun?" kata Najwa Shihab, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Najwa Shihab pada Minggu, 17 Januari 2021.

Presiden Jokowi sebelumnya menargetkan program vaksinasi di Indonesia akan selesai dalam jangka waktu setahun.

Lebih cepat dari yang direncanakan oleh Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Belum Ada Jaminan Hasil Vaksin, Epidemiolog Ingatkan Tetap Patuhi Prokes 

"Kemarin saya mendapatkan informasi hitung-hitungan dari Pak Menteri 15 bulan, tapi masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," kata Jokowi, saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Istana Negara, Jakarta.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menilai bahwa target yang diutarakan Presiden Jokowi akan menyulitkan menteri terkait.

"Ya itulah enaknya jadi presiden," kata Pandu Riono.

Dia menjelaskan enaknya adalah bisa menetapkan target yang harus dicapai.

"Jadi bisa menetapkan target dan menterinya harus pontang-panting mencapainya," ujarnya.

Baca Juga: Sebut Banyak Kepentingan di Tubuh Polri, Novel Baswedan: Semoga Pak Sigit Berani Perbaiki 

Menurutnya, menyelesaikan vaksinasi dalam satu tahun merupakan hal yang berat sekali.

Terutama jika mengingat Indonesia sebagai negara yang besar, yang pendistribusian vaksinnya sendiri bukan hal yang dapat dikatakan dengan mudah.

"Saya kira memang berat sekali dalam satu tahun, tetapi saya menerjemahkannya dalam pengertian terbalik," ucap Pandu.

Dia menilai mengendalikan pandemi Covid-19 dalam jangka waktu satu tahun saja sudah cukup sulit.

Baca Juga: Komentari Desakan Penangkapan Raffi Ahmad dan Ahok, Ruhut Sitompul: Harusnya Anies Juga Dong 

Pandu menyampaikan bahwa bukan hanya dari vaksinasi saja yang sulit, tetapi juga ketika melakukan pelacakan kontak, pelacakan kasus dari mereka yang terkena virus tersebut.

Selain itu juga masih diperlukan komunikasi untuk mengkampanyekan kepada publik untuk tetap menjaga, melaksanakan, dan melakukan 3M.

"Bisakah Menteri Kesehatan kita mengendalikan pandemi dalam waktu setahun, bukan dalam vaksinasi saja yang sulit tapi juga penguatan testing, pelacakan kasus, dan juga melakukan banyak kegiatan yang sifatnya mengomunikasikan kepada publik untuk tetap melakukan 3M," katanya.

Baca Juga: Habib Rizieq Kemungkinan Besar Jadi Ketua Masyumi, Ahmad Yani Sebut Sudah Ada Komunikasi 

Pandu Riono menilai jika semua kombinasi tersebut sudah dapat dilakukan maka mengendalikan pandemi dalam jangka waktu satu tahun bukan hal yang mustahil.

Dia menceritakan kalau dia bersama dengan teman-temannya di Universitas Indonesia tengah melakukan pemodelan, untuk melihat apakah Indonesia dapat mengendalikan pandemi dalam waktu satu tahun.

"Saya bersama teman-teman dari tim UI sudah melakukan pemodelan bagaimana supaya dalam waktu setahun kita bisa mengendalikan pandemi dalam cakupan imunisasi yang tidak harus setinggi yang ditargetkan tetapi kita bisa mencapainya," katanya.

Dia menuturkan bahwa jika diterjemahkan, pernyataan dari Jokowi tersebut adalah harapan agar pandemi Covid-19 ini dapat dikendalikan.

Baca Juga: KPK Duga Anggota Keluarga DPR dari PDIP Ikut Garap Bansos, Refly Harun: Inilah Penyakit Akut Bangsa 

"Jadi kita terjemahkan bahwa harapannya Pak Presiden adalah sebenarnya bukan mencapai cakupan tetapi mengendalikan pandemi," ujar Pandu Riono.

Dia mengatakan bahwa dengan mengendalikan pandemi maka masyarakat dapat kembali melakukan aktivitasnya dengan lebih normal.

Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan kegiatan ekonomi mereka dan secara bertahap ekonomi yang sempat resesi ini bisa kembali pulih dengan baik.

Dengan mengendalikan pandemi maka masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan lebih normal dan melakukan kegiatan ekonomi, kemudian secara bertahap ekonominya bisa pulih.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mata Najwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x