Mereka banyak yang tidak memakai jilbab, tetapi tidak ada yang menyebut mereka sebagai kafir.
Dia menyayangkan sikap intoleran yang luar biasa tersebut. Kemudian ada juga ujaran kebencian, hoaks, dan fitnah yang ditujukan kepada Jokowi.
Baca Juga: Diejek Warganet karena Rumahnya Kayu, Pemuda Manado Ini Beri Respons yang Mengejutkan
Irma mengungkapkan saat itu Jokowi disindir dengan kata-kata yang tak baik seperti Jokodok, atau dituduh PKI. Karenanya dia merasa marah.
"Itu membuat saya marah. Membuat saya kok gini banget, kejahatannya seperti ini banget. Kita ini kan satu nusa, satu bangsa, satu bahasa tapi kok begini bener. Itu yang membuat saya marah," katanya.
Irma mengakui kalau dia sangat tidak suka jika ada orang yang menghakimi pihak lain dengan alasan yang tidak jelas.
Baca Juga: Ridwan Kamil Nilai Warga Kota Bekasi Paling Patuh Pakai Masker dan Jaga Jarak di Jabar
Menurutnya hal itu sama dengan apa yang pernah dia alami di Priuk.
"Kalau di Priuk bahasanya gini Kaka Akbar, "aing mah mending mati daripada engga makan", atau 'Lu jual gua beli'. Itu saya di Priuk sama teman-teman seperti itu bahasanya," ujarnya.
Karena itu, Irma melanjutkan bahwa ketika Politisi Partai Gerindra Fadli Zon atau pengamat politik, Rocky Gerung, mengatakan sesuatu yang sudah tidak pada tempatnya maka dia lawan.