Rumah Kiai NU Terbuka Lebar untuk Siapa pun, Tsamara: Kok Dibilang Jauh dari Masyarakat?

- 21 Januari 2021, 19:03 WIB
Tsamara Amany bagikan pengalamannya mengunjungi tokoh NU.
Tsamara Amany bagikan pengalamannya mengunjungi tokoh NU. /Instagram.com/@TsamaraDKI

Baca Juga: Sinyal S.O.S di Pulau Laki Terkonfirmasi Hoaks, Begini Penjelasan Resmi Basarnas

“Makanya saya selalu salut dan kangen pergi ke pesantren-pesantren NU karena kehangatan yang diberikan oleh mereka. Luar biasa,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa alasan NU bisa jadi besar itu karena pesantren bukan hanya rumah bagi para santri, tapi jadi rujukan bagi warga kampung situ. 

“Makanya biasanya pesantren selalu dekat pemukiman warga. Kiai itu jadi panutan. Nggak berjarak dengan warga. Makanya agak aneh sih kalau disebut elitis,” ujar Tamara. 

Ia juga menilai bahwa NU atau Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat lekat dengan masyarakat. 

Baca Juga: Banjir Bandang di Puncak Bogor, Ade Yasin: Pengungsi Ditempatkan di Villa dengan Prokes

“Melihat NU atau Muhammadiyah itu jangan dari organisasi pusat. Keduanya itu mengakar,” ucapnya. 

Hal tersebut dapat terlihat dari relasi antara masyarakat Kiai NU dengan warga. 

“Lihat di pesantren-pesantren atau sekolah-sekolah. Pergi ke kampung-kampung. Dari situ kita bisa memahami relasi Kiai dan warga,” ujarnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Kepanikan Penumpang Sriwijaya Air Sebelum Jatuh, Ini Faktanya

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x