Rakyat Papua Sering Jadi Korban Rasisme, Natalius Pigai 'Ngadu' ke Menhan AS: Kami Butuh Perhatian

- 25 Januari 2021, 06:43 WIB
Aktivis HAM Natalius Pigai mengakui bahwa dirinya korban rasisme.
Aktivis HAM Natalius Pigai mengakui bahwa dirinya korban rasisme. /Instagram.com/@natalius_pigai/

PR BEKASI - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku bangga pada Lloyd Austin yang menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS).

Natalius Pigai menilai bahwa saat ini Lloyd Austin merupakan orang kulit hitam Afrika-Amerika yang paling paling kuat di dunia.

"Aku bangga padamu, Mr. @LloydAustin. Orang kulit hitam Afrika-Amerika paling kuat di dunia," kata Natalius Pigai, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @NataliusPigai2, Senin, 25 Januari 2021.

Baca Juga: Singgung Pemerintahan Jokowi, Natalius Pigai: Rasisme Jadi Kejahatan Kolektif Negara pada Rakyat Papua

Natalius Pigai lantas melaporkan bahwa selama lebih dari 50 tahun, pihaknya telah melawan rasisme kolektif di Indonesia terhadap rakyat Papua.

"Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun," kata Natalius Pigai.

Natalius Pigai juga menyebut bahwa selama ini di Papua telah terjadi penyiksaan, pembunuhan, dan genosida gerakan lambat.

Baca Juga: Tak Izinkan Putri Anne Syuting, Arya Saloka: Dia Kerja di Rumah Melebihi Gaji S2 Bahkan S3

Oleh karena itu, Natalius Pigai menilai, saat ini rakyat Papua membutuhkan perhatian dari kalangan internasional untuk membantu melawan rasisme di Indonesia.

"Penyiksaan, pembunuhan, dan genosida gerakan lambat. Kami butuh perhatian," ujar Natalius Pigai.

Diketahui, Lloyd Austin resmi dilantik oleh Senat AS sebagai Menhan AS pada Jumat, 22 Januari 2021.

Lloyd Austin menjadi pria kulit hitam pertama yang menduduki jabatan sebagai Menhan AS dan berkantor di Gedung Pentagon.

Baca Juga: Kecam Tindakan Rasis Ambroncius Nababan, Gus Umar: Laporkan ke Polisi Pak Natalius Pigai, Supaya Ditangkap

Sebelumnya, Natalius Pigai memgakui bahwa dirinya kerap menjadi korban rasisme sejumlah pihak lantaran memiliki perbedaan pandangan dengan pemerintah.

Natalius Pigai juga menilai, selama pemerintahan Presiden Jokowi, tindakan rasisme telah menjadi alat pemukul bagi tiap orang yang berseberangan dengan pemegang kekuasaan.

Baru-baru ini, Natalius Pigai juga menjadi korban rasisme Ambroncius Nababan, yang menyandingkan fotonya dengan foto seekor Gorila.

Baca Juga: Curiga Mbak You Alami Skizofrenia, Deddy Corbuzier: Beliau Harus Ada Pengawasan dari Dokter Jiwa

Ambroncius Nababan lantas menyindir pilihan Natalius Pigai yang hendak membeli vaksin Covid-19 dari luar negeri, dengan menyebut bahwa yang dibutuhkannya bukan vaksin Sinovac atau Pfizer tapi vaksin rabies.***






Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x