Hindari Potensi Wabah Virus Nipah, Indonesia Wapadai Babi Asal Malaysia

- 28 Januari 2021, 08:43 WIB
Ilustrasi sejumlah bangkai babi yang mati akibat terserang virus.
Ilustrasi sejumlah bangkai babi yang mati akibat terserang virus. /ANTARA/HO-Dinas Peternakan Kabupaten Lembata.

Baca Juga: Doakan Kepergian Peracik Bumbu Nunuk Nuraini, Habib Ja'far: Indomie Sering Temani Kita Saat Lapar

Selain itu pemerintah juga melakukan pengetatan ekspor dan impor komoditas babi dan produk antara Malaysia dan Indonesia.

Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, pemerintah Indonesia hanya menerima kiriman yang disertai dengan sertifikat kesehatan dan dikeluarkan oleh Departemen Layanan Hewan Malaysia untuk menyatakan bahwa babi yang diekspor sehat.

Untuk memastikan pencegahan bisa dilakukan secara maksimal, Kemenkes melalui pendekatan One Health, akan terintegrasi dengan Kementerian Pertanian, seperti Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Baca Juga: Kembali Hadir di Tahun Baru, ShopeePay Talk Bagikan Kiat Sukses Lewat Bisnis Franchise

"Implementasi pendekatan One Health ini adalah salah satunya integrasi sistem informasi surveilans antara Kemenkes, Kementan dan LHK. Disamping itu juga melakukan kolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi program pencegahan penanggulangan penyakit," kata Didik.

Sementara itu virus yang juga pernah mewabah di Bangladesh pada tahun 2001 itu, dikabarkan memiliki tingkat kematian kasus mencapai 40 persen hingga 75 persen.

Angka tersebut dapat bervariasi tergantung pada wabah, tergantung pada kemampuan lokal untuk  melakukan manajemen klinis serta surveilans epidemiologi atau analisis secara sistematis secara terus menerus.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah