Hingga pagi ini,tercatat belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Menurut Daryono hal tersebut wajar karena magnitudo gempa relatif kecil dan dampaknya hanya guncangan yang mencapai skala intensitas III MMI belum merusak.
Baca Juga: Aldi Taher Mengaku Dirinya Ustaz, Dewi Perssik: Gak Aku Seriusin Takutnya Nanti Aku Stress
"Patut disyukuri dengan episenter di lepas pantai Berau, tetapi karena kekuatan gempa yang relatif kecil maka tidak berpotensi tsunami. Masyarakat pesisir Berau diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik terkait gempa yang terjadi," kata Daryono.
Diketahui, Januari 2021 menjadi bulan abnormal untuk aktivitas gempa dirasakan (felt earthquake) di Indonesia, dimana frekuensi aktivitas gempa tektonik yang dirasakan masyarakat terjadi sangat banyak dengan jumlah di atas normal.
Hingga pagi hari ini Jumat 29 Januari 2021 pukul 00.42 WIB, BMKG sudah mencatat gempa dirasakan terjadi sebanyak 77 kali gempa sejak 1 Januari 2021 di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kembali Berulah, China Sebut Akan Deklarasikan Perang Jika Taiwan yang Didukung AS Merdeka
Salah satu gempa yang terbesar melanda Indonesia selama Januari 2021 adalah gempa yang mengguncang Provinsi Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021 lalu dengan magnitudo 6,2 yang telah menewaskan 90 orang meninggal dunia.
Selain itu, faktor wilayah Indonesia yang berada di cincin api pasifik menjadi salah penyebab Tanah Air sering dilanda gempa karena sekitar 90 persen dari gempa bumi yang terjadi dan 81 persen dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api Pasifik.***