Perlu diketahui bahwa virus Nipah ini ditemukan oleh seorang peneliti senior di Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centre di Thailand, Supaporn Wacharapluesadee.
"Kehadiran virus ini sangat mengkhawatirkan, karena belum ada obatnya jika tertular ke manusia. Untuk tingkat kematiannya sangat tinggi, sekitar 40-75 persen sesuai dengan lokasi penyebarannya," ucap Wacharapluesadee.
Virus ini bukan saja dapat menyebar dan menular melalui kontak secara langsung dan juga makanan, tetapi juga mampu menginfeksi jenis hewan lainnya.