Natalius Pigai Dipolisikan terkait Ucapannya Soal Etnis Jawa dan 'Babu', Refly Harun: Demokrasi yang Gagal

- 31 Januari 2021, 07:16 WIB
Refly Harun (kiri) turut menyoroti laporan polisi ujaran Natalius Pigai (kanan) yang dianggap rasis.
Refly Harun (kiri) turut menyoroti laporan polisi ujaran Natalius Pigai (kanan) yang dianggap rasis. /YouTube Refly Harun & IG Natalius Pigai

"Kita masih mengalami demokrasi yang gagal. Demokrasi yang sangat sulit mentolerir perbedaan, tetapi penuh inflasi dengan hinaan," tutur Refly Harun dalam kanal YouTube-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 31 Januari 2021.

Ujaran penghinaan tersebut, tambah Refly, cenderung memang ingin merendahkan martabat lawan bicaranya ketimbang beradu argumentasi.

"Cenderung yang disampaikan bukan substansi berpikirnya, tapi hanya ingin merendahkan martabat dan sebagainya," kata Refly Harun.

Refly mengatakan bahwa demokrasi yang sehat justru terjadi saling tukar-menukar argumentasi, bukan hinaan.

Baca Juga: Dianggap Seksis, Iklan Imbauan 'di Rumah Saja' oleh Pemerintah Inggris Diprotes Masyarakat

"Harusnya pendapat kita itu yang dibantah letak kelirunya, tapi kalau setiap pendapat dibantah dengan hinaan ya kita tidak dapat apa-apa kecuali kemarahan dan dendam," ujar Refly Harun.

Pada penutupnya, Refly menyampaikan bahwa pendekatan pidana dalam merespons ujaran seseorang membuktikan kegiatan bangsa yang tidak produktif.

"Saya bukan orang yang suka adu-mengadu seperti ini karena tidak produktif sebagai sebuah bangsa," ucap Refly Harun.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah