Jokowi Akui PPKM Tidak Efektif, Pandu Riono: Peningkatan Kasus Tidak Bisa Ditekan dengan Setengah Hati

- 1 Februari 2021, 09:30 WIB
Petugas Kepolisian Satlantas Polresta Bandung memeriksa identitas dan surat keterangan kesehatan pengendara di Gerbang Keluar Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu, 31 Januari 2021. Pemeriksaan yang dilakukan kepada pengendara dari luar Kota Bandung tersebut digelar dalam rangka penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) guna mencegah penyebaran COVID-19.
Petugas Kepolisian Satlantas Polresta Bandung memeriksa identitas dan surat keterangan kesehatan pengendara di Gerbang Keluar Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu, 31 Januari 2021. Pemeriksaan yang dilakukan kepada pengendara dari luar Kota Bandung tersebut digelar dalam rangka penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) guna mencegah penyebaran COVID-19. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Presiden Jokowi mengakui bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berjalan tiga pekan tidak efektif.

Kebijakan PPKM yang diberlakukan sejak 14 Januari 2021 untuk wilayah Jawa dan Bali tersebut menurut Presiden Joko Widodo tidak dapat menekan mobilitas masyarakat untuk mencegah penularan covid-19.

Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono sependapat dengan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi mengenai efektivitas PPKM.

Baca Juga: Ingatkan Para Pemegang Kekuasaan, SBY: Banyak Cara Berpolitik yang Lebih Bermoral dan Beradab

"PPKM tak berdampak. Kebijakan yg tidak tegas dalam implementasi dan tujuan objektifnya," ucap Pandu Riono.

Ia melihat tidak berdampaknya PPKM yang tidak tegas dalam implementasinya, dilihat dari peningkatan kasus yang melonjak drastis setiap harinya hingga menjadi Indonesia dengan kasus tertinggi ketiga di Asia.

Ia melihat, penularan kasus terus berkembang di lingkungan terkecil dalam masyarakat yakni keluarga.

Klaster keluarga yang terdeteksi oleh Satgas Covid-19 sejak April 2020 terus tumbuh terutama di wilayah Jakarta yang mencapai 3.821 kasus di Jakarta per Desember 2020.

Baca Juga: Akui Tidak Efektif Setelah Berjalan 3 Pekan, Jokowi Kecewa: Implementasinya Tidak Tegas dan Konsisten

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x