Network
Akan tetapi untuk membangun kesadaran bahwa Covid-19 memang benar-benar berbahaya, terlebih telah banyak menelan korban jiwa.
“Apakah kita bisa membangun kesadaran itu. Kalau dua hari saja kita menjaga diri dan menahan diri untuk tidak keluar rumah, maka nanti bisa dilihat apakah ini bisa efektif,” ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng ini menjelaskan bahwa “Gerakan Jateng di Rumah Saja” bisa mengurangi mobilitas masyarakat di luar rumah.
Ia mengaku bahwa usulan itu pun telah disampaikannya kepada seluruh bupati dan wali kota guna ditindaklanjuti.
“Intinya di rumah saja, kita coba menahan diri dua hari saja, mungkin apa tidak. Anggap saja seperti ‘camping’ di rumah, tidak keluar,” ujarnya.
“Dengan cara itu, maka potensi terjadinya kerumunan pasti tidak terjadi, juga aktivitas yang menimbulkan keramaian juga pasti tidak ada. Dengan itu, kita bisa menyetop penyebaran Covid-19,” sambungnya.
Meskipun begitu, persiapan dan kajian mendalam akan dilakukan terkait dengan “Gerakan di Rumah Saja”, termasuk mengukur penerapan kebijakan itu bisa efektif.
“Untuk kapan pelaksanaannya, nanti akan kami rapatkan, maka tadi saya minta Pak Sekda bicara dengan seluruh kabupaten atau kota untel disiapkan dan disosialisasikan pada masyarakat,” tuturnya.***
