Dijanjikan Rp100 Juta per Orang Jika Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Arief Munandar: Hal yang Wajar Tapi...

- 2 Februari 2021, 21:10 WIB
Sosiolog politik Arief Munandar (kanan) yang mengomentari dugaan kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko (kiri).
Sosiolog politik Arief Munandar (kanan) yang mengomentari dugaan kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko (kiri). /ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/Kolase foto ANTARA dan Linkedin.com/ariefmunandar

Karena menurutnya, people follow incentive, orang berpolitik karena dia ingin meraih kekuasaan. Oleh karena itu yang namanya partai politik, ucap Arief Munandar, adalah sebuah perkumpulan orang-orang yang ingin meraih kekuasaan.

"Nah artinya yang kumpul di partai politik itu adalah orang-orang yang memang punya syahwat politik, punya tujuan-tujuan tertentu apa pun itu melalui jalur politik," kata Arief Munandar.

Jika kemudian ada dinamika internal, sikut-sikutan, dan perebutan kekuasaan, itu adalah hal yang masuk akal menurutnya.

Sehingga, kata Arief, nanti persoalannya berhubungan dengan apakah cara-cara untuk merebut kekuasaan itu dianggap baik dan benar atau tidak.

Baca Juga: Risiko Kematian Virus Nipah Lebih Tinggi dari Covid-19, Epidemiologi: Bukan Hal Baru, Tapi Jadi Ancaman Serius 

Namun ia menilai, soal penggunaan kekuasaan yang semisal akan didapatkan Moeldoko nantinya digunakan dengan baik dan benar atau sebaliknya itu adalah terserah mantan Jenderal TNI tersebut.

"Saya belum pada posisi untuk mengatakan, apakah dugaan Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang kudeta ini benar terjadi?," ucapnya.

Karena Arief mengatakan, bisa jadi ini seperti yang dikatakan Moeldoko atau pihak-pihak lain yang ragu bahwa AHY hanya sakit hati atau baper.

"Saya belum dalam posisi itu untuk membenarkan kedua dugaan tersebut, tapi intinya saya ingin mengatakan bahwa hal ini sangat mungkin terjadi dan di masa lalu sudah pernah terjadi," tuturnya.

Baca Juga: Ingatkan ASN, Tjahjo Kumolo Gandeng BNN demi Perang Lawan Narkoba 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah