Network
"Sudah clear, tidak ada lagi rencana kudeta di Partai demokrat. Sekarang semuanya pada mikir negara dan masyarakat serta bantu pemerintah menurunkan angka kenaikan korban covid, dan memulihkan ekonomi akibat covid," tuturya.
Menurutnya, saat ini rakyat sudah susah sehingga jangan dibebani dengan memberi tontonan yang tidak bermutu.
Baca Juga: Disebut Tak Menghargai Barbie Kumalasari, Galih Ginanjar: Dia kan Maunya Seperti Kakak Adik
"Rakyat sudah susah, jangan lagi dikasih tontonan enggak mutu," ujar Arief Poyuono.
Dia juga mengatakan bahwa kini saatnya partai politik (Parpol) dan elite politik saling bahu-membahu membangun kepercayaan rakyat untuk keluar dari dampak Covid-19.
"Saatnya parpol dan elite politik yang di luar dan di dalam pemerintahan membangun kepercayaan kepada rakyat serta bisa memberikan harapan yang lebih cerah bagi masyarakat untuk bisa keluar dari dampak Covid-19," tutur Arief Poyuono.
Baca Juga: Sebut Moeldoko Seperti Kena OTT, Rocky Gerung: Sekarang Kelabakan, Lagi Kocar-kacir Cari Lawyer
Sebelumnya, Moeldoko dengan tegas membantah bahwa dia terlibat dalam gerakan kudeta Partai Demokrat.
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membantah pernyataan Moeldoko tersebut.
Herzaky Mahendra Putra bahkan menyebut bahwa gerakan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dilakukan secara terstruktur dan sistematis, mulai dari ada undangan melakukan pertemuan, dibiayai tiket pesawat, dijemput di Bandara, dibiayai penginapan, termasuk konsumsi.***
