Jawab Penasaran Febri Diansyah, Susi Pudjiastuti: Gegara Unfollow Abu Janda, Saya Diidentifikasi Kadrunwati

- 3 Februari 2021, 18:45 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjawab pertanyaan dari KPK.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjawab pertanyaan dari KPK. /Instagram.com/@susipudjiastuti115

PR BEKASI - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjawab pertanyaan dari mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah soal serangan di media sosial yang kerap diterimanya.

Febri Diansyah bertanya, mengapa belakangan nama Susi sering muncul dan diserang di media sosial.

"Beberapa hari ini ga terlalu perhatikan Twitter, tapi ada satu hal yang sering muncul dan bikin jadi pengen tahu sih, kenapa bu Susi Pudjiastuti seperti diserang di medsos oleh berbagai pihak akhir-akhir ini ya?," tanyanya.

Baca Juga: Kerugian Mega Korupsi ASABRI Capai Rp23.73 Triliun, Hinca Pandjaitan: Uang Besar Itu Harus Kembali! 

Susi Pudjiastuti pun langsung membalas pertanyaan aktivis pemberantas korupsi tersebut melalui akun Twitternya.

Menurutnya, serangan tersebut diterimanya lantaran sempat mengajak warganet untuk unfollow pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.

"Karena ajak unfollow hate speech," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 3 Februari 2021.

Bahkan dirinya mengaku kerap disebut kadrunwati, yakni sebutan umum bagi siapa pun yang kontra rezim Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Juga: Indonesia Masuk Daftar 20 Negara Dilarang Masuk ke Arab Saudi, KJRI Beri Penjelasan Nasib Calon Jemaah Umrah 

"Karena polarisasi maka stigma identifikasi pun diterapkan, dianggap tidak suka gol, hate speech. Maka saya diidentifikasi sebagai kadrunwati," ucapnya.

Susi juga mengaku, bahkan foto-foto dirinya dengan putri Soeharto pun disebut sebagai trio kadrun.

"Buktinya foto-foto dengan putri-putri cendana dibilang saya ikut trio kadal gurun, yang dengan bu Mega mungkin disebut duet banteng," ujar Susi.

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti geram dengan pernyataan Abu Janda yang menyebut Islam sebagai agama yang arogan.

Baca Juga: Jokowi Curhat Sulitnya Tangani Covid-19, Airlangga Hartarto: Sekarang Kita Dekati Secara Lokal Tingkat RT-RW 

Susi Pudjiastuti menilai, ucapan-ucapan yang menyinggung perasaan masyarakat Indonesia jangan sampai diberi ruang.

"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik," katanya.

Terlebih saat ini masyarakat atau rakyat Indonesia tengah berada di situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

"Tidak sepantasnya di masa sulit pandemi, hal-hal yang tidak positif dibiarkan," tuturnya.

Baca Juga: Berlian dan Gelang Bernilai Hampir 1 Miliar Raib, Angel Lelga: Saya Tahu Pelakunya, Cuma Kasihan 

Oleh karena itu, Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat atau warganet untuk meng-unfollow media sosial Abu Janda.

"Ayo kita unfollow dan jangan pedulikan lagi orang-orang seperti ini," ujar Susi.

Tak hanya Susi Pudjiastuti, sosiolog politik Arief Munandar juga menegaskan, masalah seperti ini justru menjadi penting untuk disorot lantaran saat ini Indonesia sedang dilanda berbagai bencana dan musibah.

"Persoalannya jadi sangat krusial, karena menurut saya, sebuah negara seperti Indonesia, bangsa kita nih, apalagi dalam konteks menghadapi pandemi, banyak bencana, banyak masalah, ini membutuhkan the power of collective action (kekuatan gotong royong) yang harus bener-bener solid," ucapnya.

Baca Juga: Resmi Bercerai dengan Kiwil, Rohimah: Yang Penting Dia Tanggung Jawa Sama Anak-anak 

Karena dengan tindakannya tersebut, Arief Munandar menilai, Abu Janda harus bertanggung jawab dengan runtuhnya kekuatan gotong-royong di Tanah Air.

Padahal tutur Arief Munandar, Abu Janda lah yang sering menggembar-gemborkan soal keutuhan NKRI.

"Nah dalam situasi seperti ini, tindakan-tindakan semacam ini, kekerasan verbal, apalagi bernada rasisme ini akan merusak soliditas itu dan ini sangat-sangat berbahaya, sehingga kita tidak boleh biarkan begitu saja," ucapnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah