Kecewa PPKM Tak Efektif , Presiden Jokowi Minta Lima Gubernur Perkuat Pembatasan Mikro dan 3T

- 5 Februari 2021, 13:32 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers, Kamis, 4 Februari 2021, di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers, Kamis, 4 Februari 2021, di Istana Merdeka, Jakarta. /Biro Pers Setpres/Laily Rachev/setkab.go.id

 

 

PR BEKASI - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan lima gubernur di Pulau Jawa-Bali guna membahas persoalan dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Lima gubernur yang ada dalam pertemuan dengan Jokowi tersebut terdiri dari Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, dan Gubernur Bali.

Jokowi menyebut pertemuan ini membahas upaya yang dapat membuat kebijakan PPKM tersebut dapat efektif sebagaimana tujuan dari pembuatan pembatasan tersebut.

Baca Juga: Gandeng Kementerian ESDM, Menparekraf Ingin Kembangkan Destinasi Wisata Geopark di Indonesia

"Saya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, dan Gubernur Bali dalam rangka kita mengefektifkan pembatasan kegiatan masyarakat," kata Jokowi dalam keterangan persnya, Kamis, 4 Februari 2021.

Pada pertemuan tersebut, Jokowi menekankan kepada para Gubernur yang hadir terdapat dua poin yang menurutnya membuat kebijakan PPKM selama ini tidak efektif .

"Jadi saya sampaikan pentingnya dua hal yang di lapangan ini kita kemarin kurang. Artinya, kita ingin memperkuat kegiatan-kegiatan yang ada di lapangan," ucap Jokowi.

Baca Juga: Tak Benci Meski Sudah Dihina, Natalus Pigai Yakin Ada 'Sosok' di Belakang Abu Janda

Agar berjalan efektif, Jokowi menjelaskan bahwa kebijakan pembatasan tersebut harus dapat dijalankan hingga sampai ke level mikro.

"Sehingga saya sampaikan pembatasan kegiatan masyarakat di level mikro, di level kampung, di level desa, di level RW, di level RT itu penting. Itu kunci di situ. Lapangan di situ yang harus dikerjakan," ujar Jokowi.

Lalu poin selanjutnya, Presiden Jokowi menekankan para Gubernur untuk semakin menggalakkan program 3T.

Baca Juga: Terlalu Lama Bekerja di Rumah Ternyata Berdampak Buruk terhadap Kesehatan Mata, Ini Penyebabnya

"Kemudian yang kedua, yang tidak kalah pentingnya ini dari sisi pemerintah, yaitu testing, tracing, dan treatment (3T). Artinya, kalau kita sudah tes COVID-19, sudah dilakukan dan ketahuan, segera dilacak," ucap Jokowi.

"Paling tidak 30 orang yang kontak dengan orang ini harus dilacak. Dan kalau sudah ketemu segera dilakukan isolasi. Itu saya tekankan lagi," katanya.

Tentang dua hal yang seblumnya sudah disampaikan, Jokowi kembali menekannkan agar para Gubernur dapat memperkuat dua instruksi tersebut karena menurutnya hal itu yang membuat PPKM tidak efektif.

Baca Juga: Todongkan Pistol ke Arah Warga Cengkareng Layaknya Koboi, Pria Ini Akhirnya Dibekuk Polisi

"Jadi tadi, lapangan diperkuat, kemudian 3T-nya juga diperkuat lagi," ujar Jokowi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Setkab, Jumat, 5 Februari 2021.

Tetapi walau kedua hal tersebut harus diperkuat lagi, Jokowi juga mengingatkan bukan berarti tentang 3M dilupakan, itu juga harus tetap dijalankan dengan baik karena memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak itu juga penting.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan selama ini tidak berjalan dengan efektif.

Baca Juga: Pintu Air Katulampa Bogor Naik ke Level Siaga 3, Warga Jakarta Harus Waspada

Hal itu dilihat dari laju kasus Covid-19 yang tetap meningkat.

Jokowi menyebut kebijakan ini jadi tidak efektif karena tidak ada ketegasan dalam implementasi PPKM sehingga mobilitas masyarakat tetao tinggi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah