Menurutnya, jika kader Demokrat memiliki sifat yang santun, seharusnya mereka meminta klarifikasi darinya terlebih dahulu sebelum menuduh dirinya di hadapan publik.
"Kalau santun, apa salahnya saya dihubungi dulu," ujar Marzuki Alie.
Nama sy disebut sebelum konpers, itu saya sebut fitnah, bukan setelah konpers. Maaf sy tdk mengganggu pengurus sekarang, walau sy kritisi saat2 tertentu, tp sy juga bela tatkala PD dihujat atau SBY dihujat, terakhir dg prof Henuk Gubes USU. Klo santun, apa salahnya saya dihub dl. https://t.co/UleqjlUWXM— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) February 6, 2021
Baca Juga: Berawal dari Fans Hingga Beda Usia 13 Tahun, Margin Wieheerm Resmi Dinikahi Ali Syakieb
Marzuki Alie lantas menjelaskan bahwa setelah kontestasi, tidak ada yang namanya faksi di dalam partai.
"Faksi adalah kelompok yang lahir saat kontestasi, tapi setelah kontestasi, tidak ada faksi lagi. Buktinya, banyak pendukung saya dipakai oleh AHY, termasuk dua elite ring satu AHY," kata Marzuki Alie.
Lebih lanjut dia menerangkan bahwa pihak-pihak tertuduh seperti Darmizal dan Ahmad Yahya adalah sosok yang pernah mendukung dan membela SBY.
"Saudara Darmizal sudah bela SBY saat Kongres 2015, maka dia dapat Wakil Dewan Kehormatan Partai, termasuk Ahmad Yahya," kata Marzuki Alie.
Marzuki Alie bahkan menyebut bahwa dirinya sudah lama mengabdi pada Partai Demokrat hingga menjadikannya partai nomor satu di Indonesia.
"Memang kalau tidak paham sejarah, semuanya menjadi ngaco. Mentang-mentang dan sok paling hebat. Saya ikut dari awal sampai Partai Demokrat No. 1 di Indonesia," kata Marzuki Alie.