Dukung Revisi UU Pemilu, Annisa Pohan: Demokrat Selalu Suarakan Harapan Rakyat, Bukan Kepentingan Golongan

- 9 Februari 2021, 14:27 WIB
Annisa Pohan bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat mengikuti upacara HUT ke-75 RI secara virtual.
Annisa Pohan bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat mengikuti upacara HUT ke-75 RI secara virtual. /Instagram.com/@annisayudhoyono

PR BEKASI - Co-Founder Yayasan Tunggadewi Annisa Pohan mendukung adanya revisi UU Pemilu agar pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) dilakukan secara terpisah.

Pernyataan Annisa Pohan itu merujuk pada data survei Index Politica, yang mana mayoritas rakyat menghendaki Pilpres dan Pileg digelar secara terpisah, dan tak berbarengan dengan Pilkada.

"Berdasarkan data, sebagian besar rakyat Indonesia menghendaki Pemilu dan Pileg terpisah waktunya dengan Pilkada," kata Annisa Pohan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @AnnisaPohan, Selasa, 9 Februari 2021.

Baca Juga: CEO AMI Group Ungkap Pesan Terakhir Ustaz Maaher Sebelum Meninggal, Salah Satunya Minta Disalatkan Jenazahnya

Oleh karena itu, istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menyuarakan perlunya revisi UU Pemilu.

"Sebagian besar menginginkan pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif berlangsung terpisah, artinya RUU Pemilu yang ada perlu direvisi nih guys," kata Annisa Pohan.

Lebih lanjut, Annisa Pohan menjelaskan bahwa sebanyak 66,8 persen rakyat tidak setuju Pilkada Serentak digelar secara bersamaan dengan Pilpres dan Pileg pada 2024 mendatang.

Baca Juga: PKS Ingin Pilkada Serentak 2022-2023, Mardani Ali Sera: Kita Tak Ingin Kejadian Seperti Pemilu 2019 Terulang

Menurutnya, banyaknya korban meninggal pada Pemilu 2019 lalu akibat kelelahan karena beban kerja yang berat, membuat mayoritas rakyat tak ingin kegiatan Pilkada, Pilpres, dan Pileg diadakan secara serentak pada 2024 mendatang.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x