Setujui Pernyataan Kwik Kian Gie, Musni Umar: Para Ilmuwan dan Saya Juga Tak Berani Sampaikan Kritik

- 10 Februari 2021, 14:29 WIB
Musni Umar (kiri) menyatakan sependapat dengan Kwik Kian Gie (kanan).
Musni Umar (kiri) menyatakan sependapat dengan Kwik Kian Gie (kanan). /kolase foto Musni Umar, Instagram/@musniumar dan Facebook/KwikiangieID

 

PR BEKASI - Sosiolog sekaligus rektor di Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menceritakan bahwa, ketika dia kerap kali bertemu dengan teman, mereka menanyakan kenapa dia jarang lagi muncul di televisi.

Dijawab Musni Umar, jika tampil di televisi itu harus ada dua hal yang diperhatikan.

Hal yang pertama adalah mendukung pemerintah habis-habisan atau melawan habis-habisan pemerintah.

Baca Juga: Pamerkan Barang Mewah Milik Indra Kesuma dan Vanessa, 'Nih Kita Kepo' Trans TV Kena Tegur KPI

"Saya tidak berada di posisi itu. Kalau benar pemerintah saya dukung, kalau salah saya kritik. Oleh karena itu tidak mungkin lagi saya diundang TV, itu tidak apa-apa," kata Musni Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Musni Umar pada Rabu, 10 Februari 2021.

Sementara yang kedua adalah berkaitan dengan pernyataan mantan Menteri Ekonomi Kwik Kian Gie, bahwa dia takut untuk menyampaikan kritikan pada rezim yang sekarang.

Diungkapkan Musni, bukan hanya Kwik Kian Gie yang takut, tetapi juga para ilmuwan yang pernah ditemuinya juga menyampaikan hal tersebut.

Baca Juga: Bicara Kehidupan Masa Lalunya, Arie Kriting: Tidak Biarkan Pikiran dan Jiwa jadi Miskin

"Termasuk saya. Saya juga tidak berani untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah," ucapnya.

Sebab itu, Musni lebih memilih untuk menulis masalah tentang Amerika, Rusia, Myanmar, Malaysia, dan lain sebagainya.

Dia juga sesekali menulis masalah yang berkaitan dengan dunia Islam.

Baca Juga: Setahun Berlalu, Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Kobe Bryant dan Putrinya Terungkap

"Mengapa? saya menghindari menulis masalah Indonesia karena sangat-sangat sensitif. Kita sudah menyaksikan orang-orang yang kritis itu akhirnya dibui, ditangkap, juga ulama yang mengkritik juga ditahan," ujarnya.

Musni mengatakan keadaan yang berlaku saat ini membuat masyarakat menjadi tidak berani untuk berbicara.

Namun, sebagai ilmuwan dia tidak mungkin untuk berhenti menulis, karena menulis sudah menjadi kebiasaannya setiap hari.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! BLT UMKM Rp2,4 Juta Cair Bakal Bulan Februari 2021 Ini, Cek Nama Anda di Sini

Karena itu, Musni menulis masalah yang tidak terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam bidang politik.

"Tapi sebenarnya yang takut itu bukan saja Pak Kwik, para ilmuwan yang pernah saya temui, dan saya sendiri. Namun juga para anggota DPR yang saya temui juga takut bicara, kenapa?," katanya.

Diakuinya, dia pernah bertemu dengan beberapa anggota DPR, dan menanyakan kenapa dia tidak pernah berbicara dan bersikap diam.

Baca Juga: Pasrah Tak Bisa Pertahankan Rohimah, Kiwil: Saya Tidak Bisa Hidup Tanpa Poligami

Dijawab oleh anggota DPR tersebut bahwa dia memilih untuk berhati-hati.

Mereka tidak berani berbicara karena bisa saja akhirnya mengalami musibah.

Musni Umar menyampaikan bahwa penting adanya kewenangan kebebasan dan kemerdekaan untuk menyampaikan pendapat, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 mengenai kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Musni Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah