PR BEKASI - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut mengomentari Anies Baswedan yang menyampaikan secara langsung di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kemacetan di Jakarta.
Anies mengatakan bahwa Jakarta kini sudah tak lagi berada dalam urutan 10 besar kota termacet di dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan saat peringatan Hari Pers Nasional di Istana Negara, Selasa, 9 Februari 2021.
Baca Juga: Anies Baswedan Tinjau Wilayah Banjir di Jakarta, Mujiyono: Kenapa Sidaknya Harus Malam?
"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia," kata Anies.
Namun, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa angka kemacetan di Jakarta menurun akibat Covid-19 mewabah dan PSBB diberlakukan di Jakarta.
"Januari kasus Covid-19 belum ditemukan, aktivitas Jakarta masih berjalan normal. Kemacetan sempat melonjak di angka 61 persen pada Februari 2020," kata Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Sebut Dirinya 'Buzzer Kebenaran', Ferdinand: Banggalah, karena Para Penebar Kebencian Akan Kalah!
"Pada Maret, April kemacetan menurun tajam setelah Covid-19 dan PSBB," katanya.
Oleh karena itu Ferdinand Hutahaean menyimpulkan bahwa kemacetan Jakarta berkurang bukan hasil dari kinerja Anies namun karena Covid-19.
"Jadi macet berkurang bukan karena kinerja tapi karena Covid-19," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kamis, 11 Februari 2021.
Januari kasus Covid-19 blm ditemukan, aktivitas Jakarta msh berjalan normal. Kemacetan sempat melonjak di angka 61 persen pada Februari 2020. Pada Maret, April kemacetan menurun tajam stlh covid dan PSBB.
Jd macet berkurang bkn krn kinerja tp krn covid.https://t.co/R662DlUg6S pic.twitter.com/3HsQAj5m8s— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 11, 2021
Baca Juga: Buka Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pasutri Ini Diringkus Polisi dan Kena Ancaman 10 Tahun Penjara
Informasi tersebut sebenarnya sudah lama diketahui publik lewat unggahan dari akun instagram Dinas Perhubungan DKI Jakarta @dishubdkijakarta pada 17 Januari 2020.
Dalam unggahan tersebut, Jakarta berada di peringkat 31 dari 416 kota termacet di dunia dari data yang dikeluarkan oleh TomTom Traffic Index untuk data tahun 2020.
Menurut TomTom Traffic Index, Jakarta di tahun 2020 mengalami penurunan tingkat kemacetan dibandingkan tahun 2019 sebesar 17 persen.
Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Maklumat, 1 Ramadhan Jatuh pada 13 April 2021
TomTom juga melansir data perbulan arus tingkat kemacetan Jakarta. Pada Januari 2020, trafik Jakarta terbilang sibuk dengan tingkat kemacetan mencapai 55 persen.
Diketahui pada Januari tahun lalu, kasus Covid-19 masih belum ditemukan dan aktivitas di DKI Jakarta masih berjalan normal.
Tingkat kemacetan pun sempat melonjak di angka 61 persen pada Februari 2020 lalu.
Baca Juga: Banjir Subang, Puluhan Ribu Orang Mengungsi dan Kerugian Sementara Ditaksir 7,8 Miliar
Tingkat kemacetan Februari sekaligus menjadi tingkat kemacetan tertinggi di tahun 2020.
Menilik perbandingan data tahun 2019, tingkat kemacetan di Jakarta yang dicatat TomTom di masa sebelum pandemi tidak menunjukkan perubahan signifikan.
Hal itu terlihat dari grafis yang ditunjukkan lembaga itu dalam data berikut ini:
Dari grafis ini terlihat jelas bahwa terjadi penurunan signifikan kemacetan di ibu kota saat pandemi Covid-19 melanda.
Sementara sebelum itu, yakni pada bulan Januari dan Februari, tingkat kemacetan Jakarta tak jauh berbeda dibandingkan tahun 2019.***