Sebut Buzzer Masih Kalah dari Netizen, Henry Subiakto: Sekarang Ini Era Sharing Communication

- 14 Februari 2021, 18:20 WIB
Staf Ahli Menkominfo, Henry Subiakto angkat bicara soal keberadaan buzzer.
Staf Ahli Menkominfo, Henry Subiakto angkat bicara soal keberadaan buzzer. /Dok. Kominfo

PR BEKASI - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Airlangga Henry Subiakto turut menyoroti isu buzzer yang ramai diperbincangkan dewasa ini.

Sebagaimana diketahui, isu buzzer ramai diperbincangkan usai pernyataan budayawan kondang Sudjiwo Tedjo.

Sebelumnya, Sudjiwo Tedjo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menertibkan buzzer penumpang gelap yang acap kali menyerang para pengkritik kebijakan pemerintah.

Baca Juga: JK Pertanyakan Cara Kritik Pemerintah Tanpa Dipanggil Polisi, Iwan Fals: Lah Iya Bagaimana ya Pak? 

Baca Juga: BRI Salurkan Lagi BLT UMKM Rp2,4 Juta Bulan Februari 2021, Cek Penerimanya di Sini Sisa 4 Hari Lagi

Baca Juga: Meggy Wulandari Somasi Rohimah, Kiwil: Jangan Bercanda dengan Hukum, Gak Enak!

Menurutnya, para buzzer penumpang gelap tersebut sudah menjatuhkan citra Jokowi sebagai pemimpin yang anti terhadap kritik.

"'Tertibkan buzzer' dan 'tertibkan buzzer penumpang gelap' itu beda. Itu bukan buzzer teriak buzzer. Kritik dan caci maki itu beda. Kritik isinya pendapat/sikap tanpa menyerang pribadi siapa pun," ujar Sudjiwo Tedjo.

Sementara itu, Henry Subiakto menilai bahwa buzzer bisa terdapat di semua sisi, baik sisi yang pro maupun kontra.

"Buzzer memang bisa ada di semua sisi, baik yang pro maupun kontra," tutur Henry Subiakto.

Baca Juga: Amanda Manopo Pakai Tas Kecil Berwarna Kuning Seharga Rp25 Juta, Warganet Terkejut: Kayak Besek Tahlilan 

Walaupun demikian, Henry Subiakto mengungkap justru kekuatan yang paling dominan datang dari warganet Indonesia.

"Tapi, yang lebih dominan tentu netizen yang jumlahnya jutaan," ucap Henry Subiakto.

Staf Ahli Menkominfo tersebut mengatakan, era informatika dengan perkembangan media sosial membuka peluang komunikasi yang melibatkan siapapun.

"Sekarang ini era 'sharing communication'. Komunikasi yang bisa melibatkan siapa pun pemilik gadget dan akun. Netizen ini aktif, partisipatif, bahkan bisa powerful di medsos," kata Henry Subiakto dalam akun Twitternya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 14 Februari 2021.

Baca Juga: Dino Patti Djalal Dipolisikan Gara-gara Protes Soal Mafia Tanah, Said Didu Heran: Waduh, Dilaporkan ke Polisi? 

Perkembangan media sosial tersebut, lanjut Henry Subiakto, memberi ruang partisipasi komunikasi rakyat terhadap isu yang tengah hangat dibicarakan.

"Perkembangan medsos telah beri ruang partisipasi komunikasi rakyat secara luas, ternyata bikin gerang kalangan yang dulu mendominasi," tutur Henry Subiakto.

Warganet yang terlibat aktif dengan isu politik yang tengah hangat, tambah Henry Subiakto, acap kali dituduh sebagai buzzer yang harus ditertibkan lantaran 'menggugat' sejumlah pihak.

"Saat bersuara, mereka merasa 'digugat' dan direcoki. Maka, netizen dituding sebagai buzzer yang harus ditertibkan. Hasilnya, justru banyak yang tersinggung dan makin menjadi-jadi," ucap Henry Subiakto.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah