Dalam laporan tersebut disebutkan jumlah influencer yang digunakan adalah lima orang dengan total biaya sebesar Rp5.008.691.930.
Cuitan dari Liputan 9 tersebut diunggah pada tanggal 26 Oktober 2019, sementara itu pada tanggal yang sama, terbit berita dari media lain yang mengabarkan bahwa program promo wisata DKI Jakarta yang menggunakan influencer asing senilai Rp5 miliar itu batal.
Dituturkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Asiantoro, kegiatan promosi wisata tersebut akan dibatalkan.
Usulan yang tercatat dalam lembaran Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) DKI Jakarta 2020, perencanaan menggunakan 5 influencer asing untuk mempromosikan aktivitas pariwisata dibatalkan.
Asiantoro menegaskan, kegiatan tersebut telah dicoret dan dimatikan sehingga tidak ada lagi anggaran untuk aktivitas tersebut.***