PR BEKASI - Menanggapi pernyataan Ferdinand Hutahaean, Ketua Forum Rekat Anak Bangsa Eka Gumilar ikut menanggapi kabar yang beredar soal Anies Baswedan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Eka Gumilar menyatakan bahwa untuk alasan apapun mengenai kabar Pemprov DKI Jakarta yang mengeluarkan biaya hingga Rp5 miliar untuk influencer itu, perlu dikritisi.
Eka Gumilar menyatakan, dengan alasan apa pun, jika benar adanya berita anggaran yang ditujukan dan disalurkan kepada para buzzer, maka Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta perlu dikritisi.
Karena menurut Eka Gumilar, Anies Baswedan sudah turut andil dalam menyuburkan para buzzer di Indonesia.
"Untuk alasan apa pun, jika benar ada anggaran untuk influencer, dan itu disalurkan pada buzzerRp, pak @aniesbaswedan perlu kita kritisi karena ikut menyuburkan buzzerRp," kata Eka Gumilar.
Dia pun menyarankan kepada Anies Baswedan untuk bersikap terbuka dan menjelaskan apa dan siapa yang dimaksud influencer tersebut.
"Sebaiknya Pak Anies membuka dan menjelaskan apa dan siapa influencer yang dimaksud," cuit Eka Gumilar, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @ekagumilars pada Minggu, 14 Februari 2021.
Untuk alasan apapun,jika benar ada anggaran untuk infuencer,dan itu disalurkan pada buzzerp,pak @aniesbaswedan perlu kt kritisi karna ikut menyuburkan buzzerp
Sebaiknya Pak anies membuka dan menjelaskan apa dan siapa influencer yg dimaksud? https://t.co/co0THrKWeB— @ekagumilars (@ekagumilars) February 14, 2021
Baca Juga: Banyak yang Tersinggung, Saleh Partaonan Daulay Desak GAR ITB Cabut Laporan Din Syamsudin Radikal
Cuitan tersebut merupakan tanggapan dari kicauan Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya, yang mengatakan kalau Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana influencer hingga Rp5 miliar untuk pariwisata.
"Wowww..! Keren juga Pemprov DKI Jakarta. Biaya influencer Rp5 miliar untuk pariwisata," kicau Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menambahkan, dalam hal ini dia tidak bermaksud untuk menyalahkan Pemprov DKI Jakarta.
Akan tetapi, dia hanya ingin bertanya mengenai hal tersebut, pertanyaan yang pertama yakni siapa influencer yang dipakai tersebut.
Baca Juga: Janji Tak Akan Proses Hukum Din Syamsuddin, Mahfud MD: Pemerintah Senang dengan Orang Kritis
Sementara pertanyaan yang kedua, perihal tanggapan dari para kaum oposisi atas kabar adanya anggaran tersebut.
"Saya tidak menyalahkan pemprov dalam hal ini, saya hanya ingin bertanya 2 hal: 1. Siapa influencer yang dipakai? 2. Apa pendapat kaum oposisi, aktivis atas anggaran ini?" kata Ferdinand Hutahaean.
Dalam cuitan Ferdinand Hutahaean, terlampir tautan yang mengarahkan ke berita soal anggaran tersebut.
Dikatakan menurut akun Twitter Liputan 9, Provinsi DKI Jakarta membuat rancangan biaya untuk "Penyelenggaraan aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial".
Baca Juga: Senang dan Bangga Dibully Fans Amanda Manopo, Barbie Kumalasari: Berarti Aku Hits dan Fenomenal
Dalam laporan tersebut disebutkan jumlah influencer yang digunakan adalah lima orang dengan total biaya sebesar Rp5.008.691.930.
Cuitan dari Liputan 9 tersebut diunggah pada tanggal 26 Oktober 2019, sementara itu pada tanggal yang sama, terbit berita dari media lain yang mengabarkan bahwa program promo wisata DKI Jakarta yang menggunakan influencer asing senilai Rp5 miliar itu batal.
Dituturkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Asiantoro, kegiatan promosi wisata tersebut akan dibatalkan.
Usulan yang tercatat dalam lembaran Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) DKI Jakarta 2020, perencanaan menggunakan 5 influencer asing untuk mempromosikan aktivitas pariwisata dibatalkan.
Asiantoro menegaskan, kegiatan tersebut telah dicoret dan dimatikan sehingga tidak ada lagi anggaran untuk aktivitas tersebut.***