Sebut Eks ISIS Pengkhianat Bangsa, Ferdinand Hutahaean: Tak Usah Diterima, Biarkan Mati dengan Pujaannya

- 15 Februari 2021, 06:35 WIB
Mantan politsi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang mengomentari soal keinginan WNI Eks ISIS.
Mantan politsi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang mengomentari soal keinginan WNI Eks ISIS. /Instagram.com/@ferdinand_hutahaean/

Beberapa bulan menetap di sana, Aleeyah mulai melihat kebobrokan ISIS, terutama setelah kejatuhan Mosul pada akhir Oktober-awal November 2016.

Baca Juga: Pendaftaran KIP KULIAH Jalur SNMPTN 2021 Dibuka Hari Ini, Jangan Terlewat Karena Hanya 9 Hari! 

Berdasarkan pengalamannya, bergabung dengan ISIS sama seperti terlibat dalam sebuah kelompok gangster atau mafia bertopeng Islam.

"Pas lo mau keluar, susah. They will never leave you alone," tuturnya.

Ketika ISIS mulai digempur habis-habisan pada 2017, Aleeyah dan anaknya pun dibawa ke kamp pengungsian hingga berakhir di kamp Rojava.

Selama lebih dari dua tahun ia berdoa dan berharap untuk bisa pulang ke Indonesia.

Baca Juga: Sindir Din Syamsuddin yang Dituduh Radikal oleh GAR ITB, Gus Sahal: Ngawur, Dia Itu Politisi Pragmatis Saja 

Jika mendapat kesempatan kedua untuk menata ulang hidupnya, Aleeyah menuturkan tidak akan mengecewakan siapapun dan mengemis untuk kesempatan ketiga.

Selain itu, ia juga melihat dirinya bukanlah sosok yang radikal. Sehingga ia tak keberatan jika harus mengikuti persyaratan untuk bisa kembali ke tanah air.

"Jadi saya enggak ada alasan untuk merasa berat," katanya.

Aleeyah menceritakan, sebagian besar penghuni di kamp Rojava, tempat tinggalnya saat ini, masih menunggu kebangkitan ISIS. Sebagian besar dari mereka adalah non WNI.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah