Bahkan dirinya pun menyarankan orang semacam itu dibiarkan mati seperti teroris ISIS.
Sebaiknya orang2 ini tidak diterima lagi masuk Indonesia meski katanya siap ikut deradikalisasi.
Mereka adalah penghianat bangsa yg sdh kehilangan status warga negara Indonesia. Mereka telah turut berperang bagi teroris ISIS mk biarkan mrk mati bersama ISIS pujaannya. pic.twitter.com/YErzaIyBpH— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 14, 2021
"Mereka adalah penghianat bangsa yg sdh kehilangan status warga negara Indonesia," ujar Ferdinand Hutahaean.
"Mereka telah turut berperang bagi teroris ISIS mk biarkan mrk mati bersama ISIS pujaannya," sambungnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Senin, 15 Februari 2021.
Perlu diketahui, wanita berusia 25 tahun asal Jakarta itu mengatakan akan kooperatif dengan program pemerintah jika proses pemulangannya berjalan lancar.
Ia yakin program deradikalisasi itu tidak akan bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Baca Juga: Jusuf Kalla Tanya Cara Kritik Tanpa Dipanggil Polisi, Mahfud MD: Ini Ekspresi Dilema Kita
Aleeyah pertama kali meninggalkan Jakarta pada Desember 2015. Melalui Turki, ia memasuki wilayah ISIS di Suriah pada Juli 2016 bersama suaminya.
Ia mengatakan, niatnya ke sana untuk mencari kehidupan lebih baik. Bukan soal ekonomi, tetapi keselamatan agama.
Ia ingin tinggal bersama umat muslim dari seluruh penjuru dunia dan rela diatur hukum Islam berdasarkan Alquran dan sunnah.