Network
PR BEKASI – Ketua DPD, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti ikut berkomentar terkait sosok Dokter Marie Thomas yang dijadikan Google Doodle pada Rabu, 17 Februari 2021.
LaNyalla menyampaikan rasa bangga terhadap sosok Marie Thomas yang menjadi dokter perempuan pertama di Indonesia.
Menurutnya, tampilan Google Doodle yang memuat Dr. Marie Thomas membawa angin segar bagi kemajuan perkembangan berpikir perempuan Indonesia.
Baca Juga: Kurangi Interaksi Langsung, Mulai 21 Mei 2021 Pengesahan STNK Dilakukan secara Online
Baca Juga: Ketua PBNU Sebut Revisi UU ITE Bukan Berarti Bebas Berpendapat Tanpa Aturan
Baca Juga: Arthur si Kucing Pemberani, Korbankan Nyawa demi Selamatkan Dua Anak Majikannya dari Ular Berbisa
Mengingat saat ini suasana semakin afirmatif terhadap kepentingan perempuan.
"Tampilan di mesin pencari Google adalah dokter pertama di Indonesia dan kita patut bangga," kata LaNyalla di Surabaya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 17 Februari 2021.
LaNyalla mendorong perempuan-perempuan Indonesia untuk semakin berperan aktif membangun bangsa dan negara.
Menurut Mantan Ketua Umum PSSI ini, terdapat banyak kanal yang bisa dimanfaatkan oleh perempuan untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara.
Baca Juga: TikTok Akan Jadi Sponsor EURO 2020, UEFA: Kami Senang Pihaknya jadi Mitra
"Saya kira ruang ini harus dimanfaatkan secara maksimal dan positif untuk semakin memajukan perempuan Indonesia," ujarnya.
Menurutnya Indonesia memiliki perempuan-perempuan tangguh dan cerdas yang diakui dunia internasional dari dulu.
"Kalau terus dipertahankan, dapat kita bayangkan kemajuan perempuan Indonesia di masa sekarang," ujar Mantan Ketua Umum KADIN Jawa Timur itu.
Sebagaimana diinformasikan, Google Doodle hari ini, 17 Februari 2021, memperingati hari lahir ke 125, Dr. Marie Thomas.
Dr. Marie Thomas merupakan dokter perempuan pertama di Indonesia.
Dr. Marie Thomas lahir pada 17 Februari 1896 di Likupang, Minahasa, Sulawesi Tengah.
Dr. Marie Thomas merupakan lulus Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (STOVIA stau Sekolah tot van Indische Arsten) pada tahun 1922.
Selama menempuh pendidikan di STOVIA, Marie Thomas didukung beasiswa dari SOVIA (Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen).
SOVIA adalah perkumpulan untuk membentuk dana studi untuk pendidikan Dokter Hindia Wanita.
Baca Juga: Minta Masyarakat Dukung Revisi UU ITE, KNPI: Tapi Penangkapan Penista Agama Harus Dilakukan
Dr. Marie Thomas menjadi dokter perempuan pertama yang menjadi spesialis bidang ginekologi dan kebidanan.
Pada tahun 1950, Dr. Thomas Marie mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi, yang merupakan yang pertama di Sumatra dan yang kedua di Indonesia.***
