PR BEKASI - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyoroti pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menanggapi pernyataan Marzuki Alie soal hubungan masa lalu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri.
Andi Arief pun menyebut bahwa pernyataan Marzuki Alie itu pernyataan 'hantu' karena tidak berdasarkan fakta tetapi hasil mengarang bebas.
"Hari ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas," kata Andi Arief, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @Andiarief_, Rabu, 17 Februari 2021.
Saat mendengar pernyataan Hasto Kristiyanto, Andi Arief pun paham rupanya ada yang dendam pada SBY karena merupakan menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.
"Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam Ideologis?," kata Andi Arief.
Andi Arief lantas meminta agar Hasto Kristiyanto tak mengadu domba Megawati Soekarnoputri dan SBY.
"Sebaiknya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jangan membentur-benturkan mantan Presiden Ibu Mega dan Pak SBY. Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yang pernah berjasa buat sejarah politik kita," kata Andi Arief.
Dia pun menjelaskan bahwa sejak dulu kader Partai Demokrat selalu didoktrin untuk tidak menjelek-jelekkan mantan presiden.
"Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak membully mantan presiden," ujar Andi Arief.
Sebaiknya Sekjen PDIP Hasto Kristianto jangan membentur2kqn mantan Presiden Ibu Mega dan Pak SBY. Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yg pernah berjasa buat sejarah politik kita. Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak membuly mantan Presiden.— andi arief (@Andiarief__) February 17, 2021
Baca Juga: Minta Edhy dan Juliari Dikenai TPPU, Agus Rahardjo: Sebaiknya Dihukum Seumur Hidup, Bukan Hukum Mati
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sebenarnya SBY itu menzalimi dirinya sendiri, bukan dizalimi Megawati Soekarnoputri seperti yang selama ini banyak orang tuduhkan.
Hasto Kristiyanto juga mengatakan bahwa dulu kader PDIP sempat mempertanyakan keputusan Megawati Soekarnoputri yang mengangkat SBY menjadi Menko Polhukam, apakah karena SBY menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.
Namun, Megawati Soekarnoputri membantahnya, dan keputusannya itu murni karena SBY seorang TNI yang berprestasi.
Hal itu dikatakan Hasto Kristiyanto saat menanggapi pernyataan Marzuki Alie yang menyebut bahwa dulu SBY pernah dua kali mensiasati Megawati Soekarnoputri saat lolos Pemilu 2004 lalu.
"SBY menyampaikan nanti saya akan berpasangan dengan Pak JK, ini Bu Mega akan kecolongan dua kali. Kecolongan pertama dia yang pindah, kecolongan kedua dia ambil Pak JK. Itu kalimatnya," ucap Marzuki Alie.***