"Banjir aja bahagia," kata Dedi Mulyadi.
Sesampainya di dekat lokasi, terlihat banyak mobil yang tenggelam. Mobilnya pun mencoba untuk terus melaju menuju Pebayuran.
Bahkan, air dari luapan sungai Citarum tersebut tak sampai sejengkal dari spion mobilnya.
"Ini mobil pada tenggelam, kita coba nih lewatin. Test drive, lewat nggak. Airnya berada di bawah kaca spion sedikit. Ini air nggak ada pilihan kecuali lewat terus," ujarnya.
Baca Juga: BMKG: 5 Provinsi Masih Berstatus Siaga Banjir pada 22-23 Februari
Hingga di tengah jalan pun, Mobil dari Dedi Mulyadi terpaksa berhenti.
Mobil tersebut sudah tidak dapat melaju menembus derasnya arus banjir.
Tak hanya itu, air pun sudah merembes ke dalam mobil dan membasahi jok mobilnya.
"Ini saya sudah di tengah jalan menuju Pebayuran, mobil sayanya sudah nggak sanggup lagi untuk lewat. Ini air sudah sampai ke jok, tidak bisa duduk lagi, sudah kerendam semuanya," kata Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Masih Awal Tahun, Dana Penanggulangan Banjir Jakarta RP1.5 Triliun Belum Bisa Digunakan