Sebut Banyak yang Menghinakan Aksi Damai 212, Sherly Annavita: Itu Sama Saja dengan Menghina Presiden Jokowi

Baca Juga: Tak Terima Jokowi Dikritik karena Disambut Kerumunan Warga, Ferdinand: Itu Euforia yang Tak Direncanakan

"Oleh karena itu, ada baiknya kita mengingat ulang bahwa aksi damai 212 pada tahun 2016 lalu itu adalah aksi damai anak bangsa yang diisi doa bersama, salat Jumat berjamaah, dan menyuarakan pendapat yang tentu saja mendapatkan izin, legal, dan dilindungi oleh demokrasi bahkan mendapatkan pujian internasional karena ketertibannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Sherly Annavita menjelaskan bahwa aksi damai 212 dihadiri oleh jutaan orang yang berasal dari lintas golongan dan lintas daerah.

Sehingga menurutnya, semua pihak harus sadar bahwa ketika mengejek atau menghina alumni aksi damai 212 dengan berbagai julukan yang bernada ejekan dan hinaan, maka itu sama saja dengan sudah menghina para pejabat negara yang juga ikut menghadiri acara tersebut.

Baca Juga: Soal Nakes Jadi Tersangka Penistaan Agama, Cholil Nafis: Semua Rumah Sakit Harus Buat SOP Sesuai Fatwa MUI

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut menghadiri aksi damai 212 dengan memberikan sambutan dan ikut salat Jumat berjamaah dengan peserta aksi damai 212 lainnya.

"Jadi ketika sekarang kita terus-terusan menghina dan meledek mereka, jemaah 212, dengan sebutan kampret, kadrun, dan jemaah monas limun," ucapnya.

"Maka tanpa sadar kita juga sedang mengejek Presiden, Wapres, Menko Polhukam, Menteri Agama, Panglima TNI, Kapolri beserta aparatur lainnya yang saat itu ikut salah berjamaah beserta peserta aksi di sana," tutur Sherly Annavita.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Sherly Annavita (@sherlyannavita)

Baca Juga: Jokowi Disambut Kerumunan Warga Maumere, Christ Wamea: Kalau Dilakukan HRS atau Anies Pasti Buzzer Caci Maki