Jokowi Dianggap Penyebab Kerumunan di Maumere, Rocky Gerung: Saya Kira yang Keluar Mobil Habib Rizieq

- 24 Februari 2021, 14:08 WIB
Rocky Gerung (kiri) yang mengkritik Presiden Jokowi (kanan) yang memancing kerumunan tanpa prokes di NTT.
Rocky Gerung (kiri) yang mengkritik Presiden Jokowi (kanan) yang memancing kerumunan tanpa prokes di NTT. /Kolase foto dari YouTube Najwa Shihab dan Twitter @HalakPalas

PR BEKASI - Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang viral setelah dianggap memancing kerumunan tanpa protokol kesehatan (prokes) covid-19 di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rocky Gerung pada awalnya mengira, sosok yang keluar dari atas mobil berpelat RI 1 tersebut adalah Habib Rizieq Shihab (HRS), karena kerumunan tanpa prokes itu menurutnya serupa dengan yang terjadi saat HRS datang ke Indonesia.

"Saya tadinya mengira yang ada di dalam mobil itu yang keluarin kepala itu Habib Rizieq seperti peristiwa di Bandara itu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari kanal YouTube resminya, Rabu, 24 Februari 2021.

Rocky Gerung menyebut kejadian tersebut sangat dramatis karena menimbulkan kerumunan namun akibatnya tragis karena terjadi di era pandemi Covid-19.

Baca Juga: Semarang Terendam Banjir Akibat Hujan Selama 3 Jam, Warganet: Sing Salah Sopo? Pak Anies Baswedan! 

Baca Juga: Bela Jokowi Soal Kerumunan Massa di NTT, dr. Tirta: Beliau Tak Pernah Ajak Kumpul, Itu Pure Antusias Warga

Baca Juga: Kunjungan Jokowi Ke NTT Timbulkan Kerumunan, Mardani Ali Sera: Harusnya Istana Antisipasi Hal ini

"Jadi sebetulnya terlihat dramatis sekali peristiwa itu, tapi akibatnya tragis karena di era pandemi, kalau gak ada pandemi itu betul-betul dramatis buat naikin elektabilitas sang tokoh," ucapnya.

Berikut adalah cuplikan video viral kerumunan Jokowi tanpa prokes di NTT yang viral:

Dalam video viral itu, sejumlah warga tampak berkerumun mendekat ke arah mobil Presiden Jokowi. Mereka tampak ingin mengabadikan kedatangan Jokowi di NTT.

Dari atas mobil, Jokowi juga sempat menyapa warga dengan melambaikan tangan dan membagikan suvenir ke warga yang berkerumun.

Baca Juga: Soal Kerumunan di Maumere, Azzam Izzulhaq: Jika Tak Ada Sanksi, Hapus Aturan dan Bebaskan Terdakwa 

Kemudian, alasan lain kejadian tersebut disebut tragis oleh Rocky Gerung adalah karena terdapat pembandingnya, yaitu kasus kerumunan Habib Rizieq tahun lalu yang saat ini telah dipindahkan.

"Dia jadi tragis juga karena ada pembandingnya itu, kan Habib Rizieq juga begitu, naik mobil tuh," tuturnya.

Oleh karena itu, jika dibuat perbandingan, ungkap Rocky Gerung, maka mestinya yang diterangkan Istana adalah kecurigaan atau kejengkelan publik terhadap peristiwa kerumunan Jokowi tersebut.

"Jadi istana tidak cukup sekadar dengan menerangkan bahwa itu peristiwa yang terjadi karena kesiagaan yang mungkin kurang dan antusiasme rakyat berlebih," ucapnya.

Namun, jika dilihat lebih detail, Rocky Gerung yakin bahwa kerumunan itu sepenuhnya kesalahan Jokowi.

Baca Juga: Cek Fakta: Gagal Tangani Banjir dalam 6 Jam, Anies Baswedan Dikabarkan Mengundurkan Diri, Ini Faktanya

Baca Juga: Motor Listrik di Indonesia Diprediksi Berkembang Pesat, Pemerintah Beberkan Alasannya 

"Tapi kalau saya lihat video itu, artinya Jokowi memang memancing kerumunan dengan melempar-lemparkan benda-benda dari dalam mobil yang disebut hadiah, kan itu artinya minta rakyat berkumpul," ucapnya.

Seharusnya, jika Jokowi peka bahwa saat ini sedang terjadi pandemi, Rocky Gerung menegaskan bahwa jangan sampai drama ini berujung tragis.

"Seharusnya dia diem aja di dalam mobil sambil melambaikan tangan, supaya ada kesempatan paspampres meluruskan arah mobil supaya kerumunan gak mendekat," tuturnya.

"Tapi justru karena presiden memancing atau meminta berkerumun dengan melempar hadiah, mana ada orang dilemparin hadiah justru menjauh, kan pasti mendekat. Jadi itu soalnya, sebuah drama yang dibuat dramatis tapi akibatnya tragis," sambungnya.

Baca Juga: Hanya Berlangsung 4 Hari, Simak Info Kuota dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12

Baca Juga: Penerima Daftar Bansos Ini Dipastikan Gagal Lolos, Berikut Aturan Kartu Prakerja Gelombang 12 

Karena itu, menurutnya, jagat maya saat ini sedang ramai menghujat kerumunan yang disebabkan Jokowi tersebut.

Lebih lanjut, Rocky Gerung pun menyinggung soal hukum yang seharusnya equality before the law, namun yang terjadi akibat tindakan Jokowi tersebut, hukum menjadi stupidity before the law.

"Yang terjadi ini stupidity before the law, kedunguan di depan hukum karena orang bandingkan langsung dengan Habib Rizieq yang juga dituduh melakukan kerumunan tapi kemudian dihukum," ucapnya.

Bahkan Rocky Gerung juga menyarankan, seharusnya Jokowi bisa buka suara terlebih dahulu tanpa perlu keterangan dari Istana.

"Oke saya berbuat kesalahan karena itu saya akan membayar denda Rp50 juta," kan ini sebetulnya, menurut Rocky Gerung pernyataan yang lebih beradab yang mesti diucapkan Jokowi supaya kontroversi berhenti.**

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x