PR BEKASI - Pendiri dari AMI Grup dan Foundation Azzam Mujahid Izzulhaq menanggapi polemik kerumunan yang terjadi di Kota Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketika masyarakat menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sepanjang jalan, dan terlihat beberapa pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan yang terjadi itu.
Azzam Mujahid Izzulhaq menyatakan jika tidak ada sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran protokol kesehatan tersebut, sebagaimana para pelanggar protokol kesehatan bahkan ada yang hingga ditahan.
Maka dia meminta untuk menghapuskan aturan yang mengatur soal protokol kesehatan, dan membebaskan mereka yang didakwa dengan aturan tersebut.
Baca Juga: Bandung Jadi Tuan Rumah Piala Menpora 2021, Begini Persiapannya
"Jika tidak ada sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan sebagaimana ditimpakan kepada pelanggar yang sama, bahkan beberapa diantaranya hingga ditahan, maka hapuskan aturan tersebut dan bebaskan mereka yang didakwa dengan aturan tersebut. Dear @WHO FYI," cuit Azzam Izzulhaq, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AzzamIzzulhaq pada Rabu, 24 Februari 2021.
Jika tidak ada sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan sebagaimana ditimpakan kepada pelanggar yg sama, bahkan beberapa diantaranya hingga ditahan, maka hapuskan aturan tsb dan bebaskan mereka yg didakwa dengan aturan tsb.
Dear @WHO FYI pic.twitter.com/0swvbHGmtX— Azzam Mujahid Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) February 23, 2021
Menanggapi permasalahan yang terjadi, pihak Istana segera mengeluarkan klarifikasi.
Disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, video yang beredar di media sosial itu memang benar.