Kecewa dengan dr.Tirta yang Bela Jokowi Soal Kerumunan di NTT, Rizal Ramli: Tadinya Sempat Kagum

- 26 Februari 2021, 17:04 WIB
Ekonom Senior, Rizal Ramli.
Ekonom Senior, Rizal Ramli. /Twitter/@RamliRizal.

PR BEKASI- Ekonom Senior Rizal Ramli kecewa dengan sikap Relawan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi atau lebih dikenal dengan dr.Tirta, yang membela tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.

Dalam kunkernya tersebut, diketahui terjadi kerumunan akibat antusiasme warga yang ingin bertemu dengan Jokowi. Mengapresiasi semangat warga dalam menyambutnya, Jokowi turut membagikan souvenir terhadap kerumuanan masyarkat itu.

Pihak istana menjelaskan bahwa pemberian souvenir tersebut dilakukan Presiden, Secara spontan karena ingin memberi penghargaan atas antusiasme warga disana yang ingin menemuinya. 

Pihaknya menyebut bahwa kerumunan itu bukan dengan sengaja disiapkan, tetapi memang inisiatif serta antusias warga yang ingin menyambut kedatngan Jokowi

Baca Juga: Sah! Menantu Jokowi, Bobby Nasution Jadi Wali Kota Medan Periode 2021-2024, Ini Agenda Pertamanya

Baca Juga: Usai Dilantik, Wali Kota Gibran Rakabuming Ungkap Rencana Besar Dongkrak Ekonomi di Solo

Kecewa tindakan Presiden tersebut dibela serta dibenarkan, Rizal Ramli mengaku sebelum peristiwa ini ia sempat mengagumi dengan sosok pribadi dr.Tirta terkait kiprahnya yang turut serta membantu dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Tadinya saya sempat kagum dengan sikap dan kecerdasannya tentang Covid,” kata Rizal Ramli dalam cuitannya, Jumat, 26 Februari 2021.

Namun, Setelah mengetahui dr.Tirta membela serta membenarkan tindakan Jokowi tersebut, kini Rizal Ramli menganggap bahwa relawan Covid-19 itu juga merupakan seseorang yang selalu manis terhadap kekuasaan. 

“Tetapi ternyata sejarah dan semangat menjilat kekuasaannya susah berubah,” ujarnya, dikuti Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @RamliRizal, Jumat, 25 Februari 2021.

Baca Juga: Dokumen Kependudukan Rusak Akibat Banjir? Disdukcapil Bekasi Permudah Urus KK, Akte dan KTP

Sebelumnya, diketahui dr.Tirta turut memberi tanggapan terkait peristiwa kunker Presiden Jokowi di Maumere, NTT, yang menimbulkan kerumunan yang berlawanan dengan ketentuan protokol kesehatan sebagaimana mestinya. 

Dr.Tirta menilai bahwa Jokowi sebagai simbol negara, sehingga wajar bila ke mana pun beliau pergi pasti akan selalu menarik perhatian massa, sehingga kerumunan pun sulit dihindari.

Baginya, hal seperti ini serupa dengan yang pernah ditanyakan oleh YouTuber Atta Halilintar kepadanya karena kerap timbulnya keramaian saat dirinya pergi ke mana pun.

Melihat kasus yang serupa dengan Atta Halilintar, dr.Tirta menilai bahwa Jokowi tidak bisa disalahkan atas peristiwa tersebut. Karena menurutnya Jokowi sama sekali tidak dengan secara sengaja membuat kerumunan tersebut.

Baca Juga: Layani Cetak Ulang Dokumen Rusak Akibat Banjir, Bekasi Luncurkan Mobil Pelayanan Keliling

“Pak @Jokowu tidak sama sekali mengajak berkumpul, apalagi bikin promo, bikin undangan, bikin tiket, apalah. semua pure antusias yang rame-rame dateng menyambut presiden, ini tugas protokoler mengatur keramaian. Dan emang kalah jumlah,” ujarnya.

dr.Tirta menyebut, dalam video itu pun terlihat bahwa Jokowi turut mengingatkan soal protokol kesehatan yaitu untuk menggunakan masker.

Hal itu dilakukan Jokowi karena warga yang  tetap mengerubungi mobil dan tidak memungkinkan bila mobil dipaksakan untuk terus melaju.

“Pak presiden tampak di video, sudah berusaha menenangkan dan mengingatkan protokol, tapi warga tetep mengerubungi mobil. Ga mungkin mobil trus melaju kan? Satu-satunya cara agar bubar, ya mau ga mau pakde keluar dari atap dan menyapa serta meminta warga kembali ke rumah masing-masing,” ucapnya.

Baca Juga: Dilantik Langsung oleh Ganjar Pranowo, Gibran Rakabuming Resmi Jadi Wali Kota Solo

Menurut dr.Tirta, Ini dapat menjadi refleksi kedepannya agar tim protokoler lebih berhati-hati dalam  mengatur agenda dan alur massa di lapangan ketika kegiatan Presiden Jokowi

“Atas kejadian ini, pihak biro pers istana juga sudah klarifikasi, dan bagi saya sudah jelas. Semoga ke depannya istana lebh selektif dan protektif jika agenda pak presiden di lapangan, karena antusiasme warga yang sangat besar,” ujarnya.

Pada kesempatan yang lain, dr.Tirta juga menyebut bahwa tindakan Presiden Jokowi membagika souvenir terhadap kerumunan warga saat itu bukan lah suatu kesalahan. 

Ia juga  meyakini bahwa souvenir yang dibagikan Jokowi itu memang selalu disediakan setiap melakukan kunker, bukan khusus disediakan untuk saat ke NTT saja.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Aldebaran Buru-buru Pergi Tinggalkan Andin, Rendy Tertangkap Polisi?

“Itu ada stok, kecuali presiden baginya handphone, giveaway, atau bagi sepatu, sepeda dilempar. Itu yang dibagi cuma kaos, bisa aja nyetok,” ujarnya.

Tak menganggap bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang salah, dr.Tirta menilai bahwa Jokowi juga melakukan hal tersebut  sebagai upaya membubarkan kerumunan.

“Kalau yang dipermasalahkan hadiah, itu kan dalam rangka membubarkan kerumunan. Orang bilang berarti dr.Tirta cebong, kemarin HRS gak kayak gitu. Loh gak gitu,” ucap dr.Tirta.

“Memang waktu Pak HRS datang ke bandara saya kritisi? Enggak, itu spontanitas. Yang saya kritisi pernikahan di petamburan yang ada tenda-tendanya, itu viral. Kok jadi dibanding-bandingkan bandara? Kalau di bandara setahu saya itu tidak dipermasalahkan,” sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah