Menurut dr. Tirta, Jokowi tidak sepatutnya disalahkan atas kerumunan massa di NTT, selain berada di situasi yang serba salah, Jokowi juga tetap mengingatkan masyarakat untuk memakai masker.
"Isi suvenirnya adalah masker, jadi bisa jadi 'yo masker, yo masker', dengan arahan mereka bubar," ujar dr. Tirta.
dr. Tirta pun tak setuju jika aksi Jokowi bagi-bagi suvenir itu dibuat-buat seolah menjadi penyebab kerumunan massa, padahal kerumunan sudah terjadi sebelum Jokowi membagikan suvenir.
Baca Juga: Sebut Banjir Terjadi di Mana-mana, Sutiyoso: Tapi Kenapa yang 'Digebukin' Anies, Gue Heran Juga
"Yang saya gak setuju media menggoreng, presiden membagi suvenir menciptakan kerumunan. Padahal kerumunan itu ada sebelum suvenir. Jangan digoreng seolah suvenir yang menyebabkan kerumunan," ujar dr. Tirta.
dr. Tirta pun mengimbau, agar ke depannya pihak protokoler lebih siap dan lebih baik lagi dalam menyiapkan kegiatan para pejabat negara di lapangan, agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
"Yang menjadi perbaikan adalah kalau ada tokoh pejabat, seperti Pak Jokowi, Pak Ganjar, Pak Anies atau siapa pun tokoh terkenal itu yang jadi figur, kalau di lapangan silakan protokolernya menyiapkan," kata dr. Tirta.
"Kalau ada helikopter, ya naik helikopter untuk mencegah kerumunan. Jadi ini tanggung jawab protokol," ujarnya.