"Jadi kalau dikatakan Nasdem dan Golkar selingkuh itulah yang terjadi bahwa mereka berancang-ancang membentuk arus baru," sambungnya.
Hal ini tentunya menambah skenario baru di Pilpres 2024 mendatang, yang jelas," ujar Refly Harun, desas desus bahwa NasDem ingin membuat arus baru ternyata tidak salah.
Baca Juga: Sindir 'Pecatan' Partai Demokrat, Roy Suryo Pamerkan Sertifikat Hasil Penataran
"NasDem sudah mulai ancang-ancang untuk membuat mainstream, arus utama, dan tidak lagi mau mengekor PDIP atau Gerindra," tuturnya.
Refly Harun yakin manuver ini diambil NasDem karena Surya Paloh tahu diri bahwa dirinya dan anaknya tidak begitu populer dalam elektabilitas survei Capres dan Cawapres.
"Surya Paloh lebih mau bertindak sebagai king maker," ungkapnya.
Tetapi sebagai partai, menurut Refly Harun, NasDem adalah yang paling fleksibel untuk mengusung calon-calon lainnya.
Karena kalau Gerindra sudah bisa dipastikan Prabowo, sementara PDIP bisa dipastikan Puan Maharani jika elektabilitasnya melejit.
Kalau tidak pun maka pasti kader PDIP lain yang akan dijagokan dan tidak mungkin kader dari partai lain.