"Semula vaksinasi akan digratiskan untuk kelas bawah dan berbayar untuk kelas tertentu. Ada yang kritik harusnya gratis semua. Pemerintah terima kritik itu dan gratiskan vaksin untuk semua," ujar Mahfud MD.
"Ada kritik lagi harusnya perusahaan-perusahaan yang mau lakukan vaksinasi secara mandiri diizinkan. Ok, pemerintah izinkan," sambungnya.
Baca Juga: Pesawat Sudan Lakukan Pendaratan Darurat Setelah Kokpit Disusupi Kucing dan Serang Pilot
Oleh karena itu Mahfud MD berkesimpulan bahwa kritik yang disampaikan masyarakat adalah asupan yang baik bagi pemerintahan Jokowi.
"Kritik adalah vitamin yang harus diserapkan ke tubuh pemerintahan," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter resminya @mohmahfudmd, Rabu, 3 Maret 2021.
Semula vaksinasi akan digratiskan utk kls bawah dan berbayar utk kls trtntu. Ada yg kritik, hrs-nya gratis semua. Pemerintah terima kritik itu dan gratiskan vaksin utk semua. Ada kritik lg, hrs-nya perusahaan2 yg mau lakukan vaksinasi scr mandiri diizinkan. Ok, Pemerintah izinkan— Mahfud MD (@mohmahfudmd) March 3, 2021
Satu bulan yang lalu tepatnya pada 8 Februari 2021, Jokowi telah meminta masyarakat untuk lebih aktif dalam memberi masukan serta kritik terhadap pemerintahan.
Baca Juga: LTMPT Imbau Para Siswa segara Regitrasi Akun LTMPT Tahap 2 untuk Ikuti UTBK-SBMPTN 2021
Karena menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, kritik adalah bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya-upaya perbaikan," kata Jokowi dalam sambutan di Laporan Akhir Tahun Ombudsman RI.
Pernyataan Jokowi tersebut lantas menuai beragam reaksi dari berbagai kalangan.