PR BEKASI – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kyai Didin Hafidhuddin menjelaskan bahwa kritik untuk membangun penguasa merupakan bagian dari jihad.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Kalam TV, Didin Hafidhuddin menjelaskan kritik yang dimaksud adalah yang bersifat meluruskan para penguasa.
“Mengritik, menasihati atau meluruskan penguasa itu bagian dari jihad,” katanya, pada Rabu, 3 Maret 2021.
Menurut Didin, makna jihad berarti luas dan ada beberapa aktivitas jihad yang bisa masyarakat lakukan saat ini.
Baca Juga: Syarat Baru Ibadah Haji 2021, Kerajaan Arab SaudiMinta Calon Jamaah Lakukan Hal Ini
Pertama, kata Didin, jihad bil ihsan yakni jihad melalui lisan atau ucapan. Kedua, jihad bil kitabah yaitu jihad melalui tulisan.
Ketiga, jihad bil amwal berati jihad yang dilakukan melalui harta.
“Jadi jika ada kesalahan, ada kerusakan, lalu kita luruskan melalui tulisan itu bagian dari jihad, bagian dari perjuangan menegakkan agama Allah dengan tulisan-tulisan,” ucap Ketua Pembina Dewan Da’wah itu.
Namun, bagi Kyai Didin Hafidhuddin, kegiatan mengoreksi tersebut jangan sampai salah apalagi sampai menimbulkan fitnah. Dirinya ingin masyarakat mengoreksi dengan cara yang baik.