PR BEKASI - CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid mengasihani masa tua dari Ketua Umum Partai Ummat, Amien Rais, yang seharusnya sudah dapat hidup santai tetapi malah membuat geger terus-menerus.
Muannas Alaidid menyatakan sudah semestinya Amien Rais untuk menikmati masa tuanya dengan bersikap santai dan tidak diisi dengan murka.
Dikatakan Muannas Alaidid, dia menyayangkan sikap Amien Rais yang mempercayai hukum mubahalah sementara Indonesia juga sudah memiliki hukum sendiri.
"Kasian tuanya Pak Amien, di penghujung usia mestinya hidup santai bukan murka dan gegeran terus, mantan pejabat tinggi negara kok di negara hukum percaya mubahalah," cuitnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 5 Maret 2021.
Kasian tuanya pak amin, di penghujung usia mestinya hidup santai bukan murka dan gegeran terus, mantan pejabat tinggi negara kok dinegara hukum percaya mubahalah.
Polri Absen Saat Sumpah Mubahalah KM 50, Amien Rais: Allah akan Beri Laknat Dunia Akhirat https://t.co/Z9amYvsBwC— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) March 4, 2021
Sebelumnya, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) telah menggelar Sumpah Mubahalah terkait dengan kasus tewasnya 6 laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Kegiatan tersebut, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Neno Warisman Channel, dihadiri oleh Amien Rais, Neno Warisman, Marwan Batubara, para keluarga korban, dan beberapa yang lainnya.
Pembacaan Sumpah Mubahalah tersebut diwakili oleh salah satu dari keluarga korban, yakni keluarga Faiz.
Setelah pembacaan sumpah mubahalah dilakukan, Amien Rais pun hadir guna memberikan pernyataan.
Diungkapkan Amien Rais, bahwa pihaknya telah mengundang pihak Kepolisian untuk mengucapkan Sumpah Mubahalah, tetapi tidak hadir.
"Kita sudah undang tidak datang. Sebagaimana permintaan kita pada Allah, Allah memberikan laknat dunia dan akhirat," ujar Amien Rais.
Amien Rais sedari awal peristiwa terjadi, menjadi salah satu pihak yang getol untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada kasus tersebut.
Dia juga meyakini para laskar yang tewas tidak bersalah dan menjadi pihak yang teraniaya serta dizalimi.
"Saya yakin betul kalau mereka yang teraniaya betul-betul menjadi objek kezaliman. Kita yakin semuanya jika doa kita (akan) dikabulkan oleh Allah SWT," ucapnya.
Baca Juga: Penetapan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB Tak Sesuai Konstitusi Partai, Apakah Sah?
Diadakannya Sumpah Mubahalah, diungkapkan Amien Rais, karena pihak keluarga kecewa dengan hasil penyelidikan atas kasus tersebut.
Dipaparkan Amien Rais, Sumpah Mubahalah ini juga lebih diketahui atau dikenali sebagai Sumpah Pocong, juga sumpah tersebut tidak diatur di dalam hukum.***