Kasihani Amien Rais, Muannas Alaidid: di Penghujung Usia Semestinya Dia Hidup Santai

- 5 Maret 2021, 19:02 WIB
Muannas Alaidid mengasihani Amien Rais yang seharusnya bisa hidup santai di masa tua.
Muannas Alaidid mengasihani Amien Rais yang seharusnya bisa hidup santai di masa tua. /Kolase: tangkapan layar Youtube/Amien Rais Official dan Instagram/@muannas_alaidid

 

PR BEKASI - CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid mengasihani masa tua dari Ketua Umum Partai Ummat, Amien Rais, yang seharusnya sudah dapat hidup santai tetapi malah membuat geger terus-menerus.

Muannas Alaidid menyatakan sudah semestinya Amien Rais untuk menikmati masa tuanya dengan bersikap santai dan tidak diisi dengan murka.

Dikatakan Muannas Alaidid, dia menyayangkan sikap Amien Rais yang mempercayai hukum mubahalah sementara Indonesia juga sudah memiliki hukum sendiri.

"Kasian tuanya Pak Amien, di penghujung usia mestinya hidup santai bukan murka dan gegeran terus, mantan pejabat tinggi negara kok di negara hukum percaya mubahalah," cuitnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Dianggap Sebarkan Konten LGBT Lewat 4 Pria 'Macho' Berlaga Wanita, KPI Tegur ‘Brownis Jalan Jalan’ Trans TV

Baca Juga: Tertawa Tahu Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Demokrat, Andi Arief: KLB Nekad Menghasilkan Ketum Bonek

Baca Juga: Sindir Terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua KLB Ilegal, Andi Arief: Apa Boleh Presiden Dikudeta DPR Gadungan? 

Sebelumnya, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) telah menggelar Sumpah Mubahalah terkait dengan kasus tewasnya 6 laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Kegiatan tersebut, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Neno Warisman Channel, dihadiri oleh Amien Rais, Neno Warisman, Marwan Batubara, para keluarga korban, dan beberapa yang lainnya.

Pembacaan Sumpah Mubahalah tersebut diwakili oleh salah satu dari keluarga korban, yakni keluarga Faiz.

Setelah pembacaan sumpah mubahalah dilakukan, Amien Rais pun hadir guna memberikan pernyataan.

Diungkapkan Amien Rais, bahwa pihaknya telah mengundang pihak Kepolisian untuk mengucapkan Sumpah Mubahalah, tetapi tidak hadir.

Baca Juga: IDP Akui Telah Jalin Hubungan 4 Bulan dengan Seorang Pria Bukan dari Kalangan Artis dan Sudah Bahas Pernikahan 

"Kita sudah undang tidak datang. Sebagaimana permintaan kita pada Allah, Allah memberikan laknat dunia dan akhirat," ujar Amien Rais.

Amien Rais sedari awal peristiwa terjadi, menjadi salah satu pihak yang getol untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada kasus tersebut.

Dia juga meyakini para laskar yang tewas tidak bersalah dan menjadi pihak yang teraniaya serta dizalimi.

"Saya yakin betul kalau mereka yang teraniaya betul-betul menjadi objek kezaliman. Kita yakin semuanya jika doa kita (akan) dikabulkan oleh Allah SWT," ucapnya.

Baca Juga: Penetapan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB Tak Sesuai Konstitusi Partai, Apakah Sah? 

Diadakannya Sumpah Mubahalah, diungkapkan Amien Rais, karena pihak keluarga kecewa dengan hasil penyelidikan atas kasus tersebut.

Dipaparkan Amien Rais, Sumpah Mubahalah ini juga lebih diketahui atau dikenali sebagai Sumpah Pocong, juga sumpah tersebut tidak diatur di dalam hukum.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah