"Ketiadaan kader di dalam kekuasaan membuat mereka ekspansi ke partai lain, bukan untuk menggantikan sebetulnya. KLB itu bukan untuk menggantikan AHY sebagai Ketua Umum, tapi menghalangi Demokrat masuk dalam kompetisi 2024," kata Rocky Gerung.
"Bahwa logika kekuasaan yang keteteran soal kaderisasi itu mem-bypass seluruh etika politik untuk mencaplok partai lain, supaya dia tidak ikut dalam kompetisi 2024," sambungnya.
Terakhir, Rocky Gerung meminta Presiden Jokowi untuk segara angkat bicara, karena saat ini tentu publik tengah menantikan sikapnya, apakah mendukung, netral, atau mengecam.
"Sebagai atasan dari Pak Moeldoko, tentu presiden mesti kasih warning. Kalau dia diam, itu artinya dia menyetujui. Kalau dia ngomong, harus siapkan teks yang bagus supaya tidak salah bicara lagi. Jadi Pak Presiden harus memberi pidato singkat atas peristiwa ini," kata Rocky Gerung.***