PR BEKASI - Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Johanes Suryo Prabowo ikut menyoroti kasus kudeta di tubuh Partai Demokrat.
Suryo Prabowo menyebut adanya fenomena nasib partai yang diketuai putra atau putri mantan Presiden yang terbilang mirip.
Dijelaskan Suryo Prabowo, fenomena kudeta di Partai Demokrat bukanlah yang pertama. Ada dua partai lainnya yang mendahului.
Pertama, PDI yang 'dikudeta' hingga mengubah nama menjadi PDI Perjuangan dan tak lama Partai Berkarya yang mengalami 'kudeta', tetapi ketuanya melawan dan menggugat 'kudeta' melalui PTUN.
Sementara saat ini, giliran Partai Demokrat yang 'dikudeta'. Ia pun menanti bagaimana akhir dari persoalan kudeta di tubuh Demokrat.
"Nasib Partai yang diketuai putri dan putra mantan Presiden kok mirip ya. Dulu PDI di'kudeta' jadi PDIP. 'Kemarin' Partai Berkarya di'kudeta', ketuanya melawan, dan menggugat melalui PTUN. Sekarang ini giliran Partai Demokrat di'kudeta', hmmm kita tunggu saja endingnya," cuit Suryo Prabowo.
Nasib Partai yg diketuai putri dan putra mantan presiden koq mirip ya.
Dulu PDI di’kudeta’ jadi PDIP. ‘Kemarin’ Partai Berkarya di’kudeta’, ketuanya melawan, dan menggugat melalui PTUN.
Sekarang ini giliran Partai Demokrat di’kudeta’, hmmm ..... kita tunggu saja endingnya. pic.twitter.com/6YFQpkWUE3— J Suryo Prabowo (@JSuryoP1) March 5, 2021
Ketika berita mengenai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditetapkan dari hasil Kongres Luar Biasa, yang dianggap ilegal, dia pun ikut mengomentari.
"Tuh kan, bener," kicau Suryo Prabowo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @JSuryoP1 pada Minggu, 7 Maret 2021.