Akui Dirinya Dulu 'Anjing Penjaga' Partai Demokrat, Ruhut Sitompul: Yang Terjadi Ini Karma

- 10 Maret 2021, 07:10 WIB
Ruhut Sitompul komentari KLB Partai Demokrat.
Ruhut Sitompul komentari KLB Partai Demokrat. /Twitter/@ruhutsitompul

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul turut menanggapi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar Jumat, 5 Maret 2021 lalu.

Untuk informasi, KLB Partai Demokrat digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 kemarin.

Menurut hasil putusan KLB Partai Demokrat tersebut, Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025
Adapun

"Memutuskan, menetapkan pertama calon ketua tersebut atas voting berdiri maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat 2021-2025," tutur Jhoni Allen sebagai pimpinan rapat KLB Partai Demokrat.

Baca Juga: Stimulus Listrik dari PLN untuk 3 Golongan Diperpanjang Sampai Juni 2021, Namun Dikurangi 50 Persen

Baca Juga: Kagumi Jokowi Terima Amien Rais Walau Sering Direndahkan, Ferdinand: Demi Hormati Sepuh

Baca Juga: Demokrat Versi KLB Akan Laporkan Kubu AHY ke Polisi, Razman Arif: Kami Menduga Terjadi Persekongkolan Jahat

Menanggapi hal tersebut, Ruhut Sitompul mengungkap apa yang terjadi dalam Partai Demokrat merupakan sebuah karma.

Ruhut mengaku, dirinya berbicara dalam kapasitas sebagai mantan kader Partai Demokrat yang disebut-sebut sebagai 'anjing penjaga' pada masanya.

"Ingat yang terjadi di PD ini karma. Yang bicara aku mantan kader PD yang waktu berjayanya sebagai 'anjing penjaga'," tutur Ruhut Sitompul dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 10 Maret 2021.

Baca Juga: AHY Datangi KPU Serahkan Bukti KLB Ilegal, Teddy Gusnaidi: Yang Ajari Siapa Sih? Bikin Malu Saja!

Selain itu, Ruhut membeberkan bahwa dirinya dulu merupakan 'anjing penjaga' Partai Demokrat yang menjaga partai dari cengkraman dinasti keluarga tertentu.

"Banyak yang menghubungi aku 'anjing penjaga' Partai Demokrat yang mana? Tegas aku jawab PD yang waktu sebagai partai terbuka, modern, nasionalis, religius. Jadi, bukan PD yang dinasti," ujar Ruhut Sitompul.

Oleh karena itu, Ruhut menilai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah adalah Moeldoko.

Baca Juga: Akui Mafia Tanah di Jakarta Merajalela, Riza Patria Dukung Kapolri Listyo Sigit Turun Tangan

"Aku katakan PD sekarang hanya satu yang Ketua Umumnya Pak Moeldoko. Yang satu lagi sudah demisioner," ucap Ruhut Sitompul.

Pada penutupnya, Ruhut menyampaikan pesan kepada para sejumlah pihak yang masih menentang terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Tolong yang tidak mengerti permasalahan di Partai Demokrat tutup mulut. Jangan sok pintar, apalagi coba-coba menyuruh presiden RI ke-7 Bapak Jokowi memecat KSPnya Bapak Moeldoko," kata Ruhut Sitompul.

Baca Juga: Pengembang dan Warga Grand Wisata Bekasi Sepakat Damai dan Mulai Lanjutkan Pembangunan Musala

Perlu diketahui, peserta KLB mengajukan dua nama sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, yakni mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie dan Ketua Staf Kepresidenan Moeldoko.

Berdasarkan hasil voting cepat, suara Moeldoko unggul lebih banyak dibanding suara Marzuki Alie sehingga dirinya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat berdasarkan putusan KLB.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah