"Dan ini ada tiga varian yang menjadi perhatian dunia, pertama varian B117, varian yang ditemukan di Afrika Selatan, dan satu lagi varian yang ditemukan di Brazil. Dan itu sudah terjadi sejak tahun lalu," sambungnya.
Sejumlah varian baru tersebut menjadi perhatian dunia karena setiap bermutasi, ungkap Pandu Riono, karakteristiknya berubah-ubah.
Baca Juga: Unggah Foto Mengejutan Soal KLB Moeldoko, Netizen Kaget Temukan Sosok Anak Buah Prabowo Subainto
"Kalau Virus Corona B117, kita sudah mengantisipasi, seharusnya akhir tahun lalu sudah masuk ke Indonesia, tapi kan pengurutan genome sequencing-nya baru dilakukan sejak Januari 2021," tuturnya.
Jadi, ucapnya, ketika diusulkan supaya ada surveillance genomic pada Virus Corona baru ini, karena kita harus mempelajari dinamika virus yang mudah bermutasi.
Pandu Riono menjelaskan hal tersebut sangat penting dilakukan guna mempersiapkan langkah apa yang harus diambil ke depannya.
"Sudah terbukti beberapa varian baru Virus Corona sudah beredar ke seluruh dunia dan sudah mendominasi dari macam-macam Virus Corona, yang paling banyak ternyata B117, jadi kalau tidak ditemukan di Indonesia mustahil," ungkapnya.
Sekarang, menurutnya sudah terbukti dan sudah ditemukan tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.
Maka dari itu, Pandu Riono menegaskan bahwa penyebaran Virus Corona B117 akan sangat berdampak pada peningkatan penularan di Indonesia.